Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pencegahan Primer Kanker (Dr. R.J. van Zonneveld)

Pencegahan Primer Kanker (Dr. R.J. van Zonneveld) - Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan, sangat berlaku pada semua penyakit dengan nama kumpulan kanker. Karena pada penyakit kanker kemungkinan penyembuhan tidak besar, bahkan amat kecil, maka sangatlah penting berusaha mencegah penyakit ini.

Pencegahan kanker kulit misalnya dengan menghindari terlalu banyak terkena sinar matahari (sinar UV) sangatlah penting, tetapi kalau penyakit ini timbul, dengan pengobatan-pengobatan yang baik kesembuhan masih mencapai 95 %. Di lain pihak kemungkinan hidup 5 tahun hanyalah 5-10%.

Juga karena tingginya frekwensi penyakit ini maka pencegahan dalam hal ini dengan tidak merokok tembakau, terutama sigaret, relatif amat besar manfaatnya. Manfaat yang besar ini tidak hanya untuk kepentingan penderita dan lingkungan sosialnya (keluarga, kenalan, teman, kolega, dan sebagainya) tetapi juga dipandang dari sudut masyarakat dan ekonomi hal ini sangatlah penting.

 Primer Kanker

Apakah pencegahan kanker itu ?

Pencegahan kanker adalah pencegahan terjadinya dan meluasnya keadaan-keadaan dan proses-proses (pre-) patologik yang menjadi ciri berbagai penyakit kanker. Pencegahan terjadinya penyakit kanker pada seseorang juga disebut pencegahan primer (jadi belum ada sesuatu tanda dari penyakit itu).

Pencegahan, pemberantasan gejala-gejala dini termasuk penyembuhannya, atau memperlambat pertumbuhan progresif suatu kanker pada penderita jadi dalam hal ini sudah ada penyakit dalam stadium awal dinamakan pencegahan sekunder (cancer control), meskipun dalam hal ini sebenarnya kita telah menjalankan terapi.

Dengan perkataan lain pencegahan sekunder bertujuan mengenal proses penyakit ini sedini mungkin sesudah timbul artinya sebelum timbulnya gejala-gejala tertentu atau keluhan-keluhan yang jelas mengganggu untuk penderitanya.

Pencegahan sekunder mengarah kepada pencaharian :

1. Tanda-tanda pendahuluan (precursors) dari penyakit misalnya carcinoma ini situ pada cervix uteri, atau faktor-faktor risiko tertentu untuk penyakit ini, misalnya hubungan kelamin terlalu muda atau kerapkali berganti pasangan.

2. Gejala-gejala yang laten misalnya terdapatnya bayangan pada foto paru-paru tanpa keluhan subyektif, atau gejala-gejala yang ringan atau samar-samar (misalnya kecapaian, mengurus, batuk, darah dalam sputum, sel-sel dalam sputum, hematuria).

Mengenai penemuan dini, misalnya dengan ''screening'' penduduk atau golongan-golongan tertentu dari penduduk itu, dibicarakan dalam bab khusus tentang hal ini (Valkenburg). Segolongan orang-orang tertentu berdasarkan keadaan-keadaan tertentu (keturunan, pengaruh-pengaruh bahan karsinogen berlebihan, misalnya pekerjaan-pekerjaan di industri tertentu, penyinaran intrauterin, pengobatan pada abortus yang mengancam) mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mendapat kanker.

Ikhtisar yang sistematis mengenai faktor-faktor pada hospes dan faktor-faktor ekstern yang menunjuk akan kebiasaan-kebiasaan hidup yang membawa risiko, terdapat dalam bab 'epidemiologi kanker'. Golongan-golongan yang disebut ''high risk'' ini harus mendapat perhatian khusus.

Apakah penjagaan, (surveillance) ini masih dimasukkan pencegahan primer, ataukah sudah merupakan langkah pertama dari pencegahan sekunder tidaklah merupakan hal yang penting. Arti dan kepentingan golongan-golongan ''high risk'' dalam keseluruhan pemberantasan dan pencegahan kanker akan dibicarakan tersendiri (oleh van Dongen).

Pencegahan primer :

Yang akan dibicarakan dalam bab ini selanjutnya adalah pencegahan primer. Pencegahan primer bertujuan mengurangi insidensi, mengurangi timbulnya kasus-kasus baru ; pencegahan sekunder berusaha dengan diagnosa dini dan terapi yang baik, terarah dan dini mempersingkat waktu sakit sesingkat mungkin, jadi meningkatkan penyembuhan dan dengan itu mengurangi ''prevalensi'' yaitu jumlah kasus-kasus yang terdapat dalam waktu tertentu atau dalam periode tertentu.

Etiologi.

Pencegahan primer baru benar-benar efektif kalau berbagai sebab, etiologi, kanker tertentu telah dikenal. Tetapi kadang-kadang petunjuk-petunjuk satu atau lebih dari suatu sebab sudah sedemikian jelasnya, hingga pengertian lengkap mengenai mekanisme penyakit dalam hal ini mengenai timbulnya tidak perlu ditunggu lagi untuk sudah memulai pencegahan atau pemberantasan penyakitnya ini misalnya hubungan antara merokok banyak sigaret dengan kanker paru-paru.

Tetapi ini tidak berarti bahwa pencarian faktor-faktor kausa lain yang dicurigai dan hubungannya yang kompleks tidak harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Mengenai sifat dan arti berbagai bahan karsinogen akan dibicarakan lebih mendalam dalam bab tersendiri.

Aktivitas-aktivitas yang bersifat pencegahan primer ditujukan kepada lingkungan dan atau pada manusia. Dari berbagai penyelidikan, terutama penyelidikan epidemiologik jelaslah, betapa besar arti faktor lingkungan untuk terjadinya kanker. Kira-kira 70-90% dari semua kasus kanker, ditimbulkan oleh rangsangan lingkungan.

Dalam hubungan internasional terutama International Agency for Research on Cancer (IARC) di Lyon, Perancis, yang berhubungan dengan WHO, menangani penelitian epidemiologik dan patologik-geografik. Program dari Institut ini dan negeri Belanda juga ikut serta di dalamnya ditujukan kepada identifikasi, penguasaan dan pemberantasan (control) dari faktor-faktor karsinogen yang telah ada di dalam lingkungan dan mencari upaya melindungi lingkungan terhadap masuknya stimuli (rangsangan) kanker yang baru.

Sebagai contoh-contoh antara lain dapat disebutkan : arsen vinilkhlorida, asbes, cider. Sudah sama sekali jelaslah bahwa tugas-tugas ini hanya dapat ditangani dengan baik oleh berbagai disiplin, yang kadang-kadang sangat berbeda satu dengan yang lain (epidemiolog, sosiolog, ahli higiena lingkungan, dokter, imunolog, ahli biokimia, ahli statistik dsb), dalam suatu kerjasama yang baik.
Bahwa sekian banyak kanker disebabkan oleh lingkungan, atau faktor-faktor lingkungan ikut serta dalam terjadinya kanker itu, merupakan hal yang memberikan harapan. Sebab dengan itu maka penyakit-penyakit kanker dalam prinsipnya tidak merupakan konsekwensi-konsekwensi yang tidak dapat dihindarkan dari kehidupan manusia, tetapi dapat karena hubungannya dengan faktor-faktor cara hidup dipengaruhi dalam arah yang baik, bahkan sebagian atau seluruhnya dapat dihindari dari kehidupan manusia.

Dalam hal ini bolehlah ditunjuk kemungkinan arti yang besar dari makanan dan bagian-bagian tertentu dari makanan itu untuk terjadinya beberapa kanker tertentu (karsinoma payudara, karsinoam kolon).