Prinsip-prinsip onkologi pada waktu operasi
Prinsip-prinsip onkologi pada waktu operasi - Pada waktu operasi tidak boleh ditimbulkan metastasis iatrogen. Dengan alasan ini, tidaklah betul untuk menggunakan anestesi lokal. Jika biopsi dan operasi dikerjakan di bawah narkosa, maka untuk menghindari metastasis inokulasi, sesudah biopsi, instrumentarium yang dianggap kotor harus diganti.
Lubang-lubang tusukan dari fungsi sitologik dan histologik harus diangkat bersama dengan tumornya. Perlu dihindari manipulasi-manipulasi yang tidak perlu (jangan mengadakan ''spiling''), dan sebelum tumor direseksi, saluran-saluran darah besar efferen dan efferen harus diikat dahulu (menghindari metastasis hematogen).
Tumor-tumor yang letaknya intra-luminal, baru diangkat sesudah lumen di kiri-kanan tumor itu ditutup atau diikat. Jika tumornya telah menembus serosa, sebaiknya tumor tersebut ditutup. Pada akhir operasi, perlu pencucian daerah operasi dengan cairan pembunuh sel.
Tumor-tumor harus diangkat secara luas dengan irisan jauh ke dalam jaringan sehat dan lapangan-lapangan irisannya harus bebas sel tumor. Pemeriksaan patologi anatomik memberikan informasi mengenai ini.
Pengirisan yang terlalu dekat, terlalu mepet pada tumor, atau lebih-lebih mengiris melalui tumor, menyebabkan spiling sel-sel kanker, sehingga dapat timbul residif lokal atau metastasis dengan implantasi dan dengan itu hilang kemungkinan untuk penyembuhan.
Jika tumor itu memiliki hasrat mengadakan metastasis limfogen, juga kelenjar-kelenjar limfe regional harus ikut diangkat dan juga 'toilet kelenjar' daerah regionalnya harus dipertimbangkan. Jika daerah ini letaknya langsung di dekat tumornya maka diseksi kelenjar limfe lebih baik dikerjakan secara en block bersama dengan tumornya.
Contoh-contoh bentuk kanker yang pengangkatan kelenjar limfe regionalnya harus dikerjakan bersama-sama dengan tumor primernya ialah karsinoma payudara, melanoma maligna kulit, karsinoma lidah, karsinoma lambung dan karsinoma kolon.