Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terapi diagnostik dini, terapi, prognosa, follow-up, komplikasi dan perawatan lanjut

Terapi diagnostik dini, terapi, prognosa, follow-up, komplikasi dan perawatan lanjut - Gejala utama khoriokarsinoma adalah perdarahan abnormal, akan tetapi tidak jarang akibat metastasis di tempat lain justru yang menonjol; sedangkan uterus hanya memberikan gejala sedikit. Lewis menyarankan pada tiap wanita dalam usia dewasa dengan anamnesa gravid atau abortus yang baru atau dengan mensis yang tidak teratur sebagai pada abortus dini, yang memiliki tumor di mana pun atau menderita perdarahan di suatu tempat (hematuri, perdarahan paru), supaya diperiksa kadar HCG-nya untuk mengesampingkan khoriokarsinoma.

Penetapan HCG kwantitatif ini merupakan ukuran untuk adanya sel-sel tumor yang memproduksi hormon dan merupakan kunci diagnostik modern. Pada pemeriksaan-pemeriksaan radioimunologi dapat dibedakan gonadotropin yang berasal dari hipofisa dan yang berasal dari khorion (HCG).

Pada diagnostik selanjutnya penting artinya arteriografi pelvis minor yang dapat menunjukkan tumor yang kaya saluran-salura darah, eksisi percobaan metastasis yang dapat dicapai dan selanjutnya diagnostik dengan rontgen dan isotop. Pemeriksaan histologik dari hasil kuretasi tidak begitu penting lagi.

Diagnostik dini.

Kontrol kwantitatif HCG sesudah kehamilan mola dapat termasuk diagnostik dini ini. Tiap penderita mola harus dikontrol selama 1 tahun. Titer gonadotropin harus menurun sampai angka yang kira-kira sama dengan siklus normal. Antikonsepsi diberikan sampai ini tercapai (3 kali pemeriksaan).

Tidak cukup dengan test kehamilan kwantitatif yang sederhana. Jika sesudah itu terjadi kehamilan baru dianjurkan memeriksa titernya lagi sesudah melahirkan, karena kehamilan dapat merangsang sarang-sarang yang masih tertinggal. Jika 2 bulan sesudah pengangkatan mola titer gonadotropin tidak menjadi normal dianjurkan memberikan sitostatika, walaupun tidak ada gejala atau kelainan.

Terapi.

Khoriokarsinoma merupakan satu-satunya tumor ganas yang dikenal dapat disembuhkan dengan sitostatika, bahkan dengan mempertahankan fungsi reproduktif penderita. Disamping itu terapi bedah sekunder bisa juga menolong. Mengingat kelangkaan jenis tumor ini, rumitnya terapi sitostatika (satu preparat atau lebih) dan gejala-gejala sampingan terapi tersebut, maka terapi harus dipercayakan kepada pusat-pusat onkologi saja.

Prognosa.

Pada stadium dini prognosanya sangat baik (angka kelangsungan hidup 5 tahun 90-95%). Metastasis praktis tidak memiliki pengaruh penting terhadap prognosa dibanding dengan pada tumor-tumor lainnya.
Follow-up, komplikasi dan perawatan lanjut.

Follow-up harus dilangsungkan untuk waktu yang lama, dengan yang terpenting pemeriksaan HCG kwantitatif. Gejala-gejala sampingan terapi sitostatika : hambatan sumsum tulang, rambut rontok, gangguan faal hati, ulkus peptikum dan sebagainya, harus diawasi dan ditanggulangi dengan baik.

Umur penderita yang relatif muda dan prognosa yang lebih baik, kadang-kadang dengan tetap mempertahankan fertilitas, merupakan dasar pertimbangan terapi. Pengobatan yang agresif ini menuntut motivasi, dan banyak bergantung dari tuntutan psikik penderita.