Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemberian psikofarmaka (Prof. Dr. Joh Spierdijk)

Pemberian psikofarmaka (Prof. Dr. Joh Spierdijk) - Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, rasa nyeri dan ketakutan timbul bersama-sama. Menghilangkan ketakutan atau kekhawatiran terutama adalah tugas orang-orang di sekitar penderita. Psikofarmaka kadang-kadang memberi bantuan positif.

Tetapi beberapa psikofarmaka memiliki kerja ikutan menimbulkan ''depresi'' sehingga obat tadi justru berakibat lebih buruk. Untuk menghilangkan rasa takut dan ketegangan dapat digunakan preparat-preparat benzodiazepin.

Diazepam (Valium R) 3-4 dd 2-5 mg per os atau medazepam (Nobrium R) 3-4 dd 5 mg cukup efektif. Di samping itu obat-obat ini juga memiliki daya analgetik ringan. Daya analgetik ini tidak terdapat pada Librium R.

Derivat-derivat fenothiazin dikenal dengan kemungkinan efek depresifnya. Meskipun demikian beberapa derivatnya memiliki daya suportif yang kuat. Levopromazine (Nozinan R) 2 dd 12.5-25 mg juga memiliki daya analgetik.

Obat ini dapat menyebabkan depresi pernapasan. Dalam keadaan depresi dapat diberikan antidepresan trisiklik, misalnya amibriptilin (Tryptizol R) 3 dd 25 mg, atau Tofranil R 2-3 dd 25-20 mg dengan hasil yang baik.
Sudah barang tentu penderita harus cukup tidur. Kerapkali kombinasi analgetikum yang baik dan pilihan obat psikotropik yang tepat sudah mencukupi. Psikofarmaka dapat diberikan dalam dosis lebih tinggi pada waktu malam. Kalau perlu dapat ditambahkan obat tidur.