Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sinkronisasi (Prof. Dr. L.M. van Putten)

Sinkronisasi (Prof. Dr. L.M. van Putten) - Resistensi kinetik sel dan prinsip-prinsip yang mendasarinya memberikan juga kemungkinan teoretik untuk dengan sengaja mengeksploitasi variasi sensitivitas di dalam siklus sel. Kalau suatu populasi sel ditaruh di bawah pengaruh sitostatikum yang hanya efektif dalam satu fase siklus sel tertentu, kita akan melihat sel-sel yang tahan hidup menjalani fase-fase siklus itu bersama-sama.

Ini sebagian disebabkan karena seleksi : sel-sel yang tahan hidup mula-mula serentak berada dalam satu fase yang tidak sensitif, sebagian juga disebabkan karena pengerahan simultan sel-sel yang berada dalam fase istirahat.

Dengan demikian maka populasi sel yang sedikit banyak sinkron itu bisa diterapi lebih efektif dengan sitostatika lain yang spesifik untuk fase tertentu. Kalau semua sel secara sinkron menduplikasi kadar DNA-nya, maka sel itu bersama-sama sensitif terhadap suatu penghambat sintesa DNA.

Inilah dasarnya ada ahli yang menganjurkan pemberian vinkristin dosis kecil dahulu untuk mengumpulkan semua sel dalam fase mitosis, dan beberapa jam kemudian diberi sitarabin (sitosin arabinoside), yang secara spesifik mengganggu sintesa DNA.

Tetapi interval waktu harus dipilih sedemikian sehingga pada waktu pemberian sitarabin semua sel tumor berada tepat dalam fase sintesa DNA, sedang sel-sel induk sungsum tulang yang kritis itu justru tidak berada dalam fase tersebut.

Dalam penyelidikan dengan tumor eksperimental memang skema terapi ini ada hasilnya. Tetapi keuntungan terapeutik ini hanya kecil dan hanya mudah didapat pada tumor percobaan (tumor model). Bukan di dalam klinik.

Hal ini karena informasi kinetik sel yang diperlukan untuk pemilihan interval waktu optimal hanya dapat ditentukan dengan baik untuk tumor model, dan karena adanya variasi waktu yang besar dalam siklus sel dari berbagai ''klon'' tumor dalam klinik.

Bacaa juga selanjutnya di bawah ini


Imunoterapi (dr. Ph. Rumke)

Keuntungan yang diperoleh untuk sebagian dari tumor dapat dibarengi dengan hilangnya efisiensi terapi di bagian lain dari tumor itu. Oleh karena itu hasil terapi sinkronisasi terarah di dalam klinik tidak meyakinkan