Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diagnostik (fungsi kelenjar n.facialis)

Inspeksi dalam keadaan istirahat.

Adakah pembengkakan yang abnormal? Penderita juga diperiksa dari belakang. Kulitnya normal? Dinilai saluran-saluran keluar kelenjar ludah. Jangan lupa melakukan pemeriksaan intraoral.

Inspeksi pada gerakan.

Dinilai fungsi n.facialis, n.hipoglousus dan otot-otot. Adakah tismus? Fiksasi pada sekitarnya sudah nampak atau belum?

Palpasi.

Selalu bimanual, dengan satu jari di dalam mulut dan jari-jari tangan lainnya dari luar. Tentukan lokalisasi yang tepat, besarnya (dalam ukuran cm), bentuk, konsistensi dan fiksasi kepada sekitarnya.

Stasiun-stasiun kelenjar regional.

Selalu dinilai dengan teliti dan dicacat besar, lokalisasi, konsistensi dan perbandingan terhadap sekitarnya. Selalu diperlukan pemeriksaan klinis daerah kepala dan leher seluruhnya.

Pemeriksaan Laboratorik.

Foto-foto rontgen tengkorak dan leher kadang-kadang dapat menunjukkan ikut sertanya tulang-tulang. Sedangkan foto thorax diperlukan untuk penilaian kemungkinan metastasis hematogen. Pemeriksaan rontgen glandula parotis dan submandibularis dengan bahan kontras (sialografi) dapat menunjukkan, apakah tumor yang ditetapkan klinis itu berasal dari atau berhubungan dengan kelenjar-kelenjar ludah tersebut.

Pemeriksaan ini penting untuk membedakan antara suatu tumor dengan radang (khronik), dan kalau dapat ditambah dengan tomografi. Metode ini kurang berguna untuk membedakan antara tumor jinak dan ganas.

Diagnostik (fungsi kelenjar n.facialis)

Diagnosa banding.

Glandula parotis. Tumor-tumor glandula parotis didiagnosa banding dengan parotitis khronik (yang terakhir bersifat selalu mengadakan residif, gambaran sialografik yang berbeda, pus dapat ditekan keluar melalui saluran pengeluaran), penyakit-penyakit sistemik, oropharynx atau tempat lain.

Tumor jinak didiagnosa banding antara lain dengan kista aterom, ''cat scratch disease'', limfadenitis tuberkulosa, morbus Besnier Boeck, kelainan kongenital, angioma dan lipoma.

Glandula submandibularis. Didiagnosa banding terutama terhadap metastasis kelenjar limfe submandibuler, radang khronik dan bendungan glandula submandibularis, sebagai akibat obstruksi saluran pengeluaran karena batu atau tumor intra-oral.

Baca selanjutnya Terapi dan prognosa

Diagnosa definitif.

Pemeriksaan histologik memiliki arti yang menentukan. Kalau yang dihadapi tumor yang ulseratif atau ganas dari parotis, dengan hilangnya fungsi n.facialis, maka dilakukan biopsi, misalnya degnan haptang.

Untuk kelenjar-kelenjar lain lebih disukai biopsi di bawah narkose. Mengenai glandula parotis ini, biopsi terdiri atas parotidektomi subtotal dengan tidak mengganggu n.facialis; jika tumor dari glandula submandibularis, dikerjakan pengangkatan seluruh kelenjar. Pemeriksaan ''fronze section'' material yang didapat akan memberi petunjuk apa yang kita hadapi sehingga dalam satu tindakan dapat dilanjutkan operasi yang definitif.