Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyakit Hodgkin (Prof. Dr. A.E. van Voorthuisen)

Penyakit Hodgkin (Prof. Dr. A.E. van Voorthuisen) - Penyakit Hodgkin berlokalisasi di dalam kelenjar limforetikuler. Lokalisasi primernya kebanyakan pada rantai kelenjar limfe leher. Lokalisasi lain dapat memberikan gejala yang spesifik untuk organ yang terkena tetapi kerapkali yang menonjol ialah gejala-gejala umum seperti panas dan penurunan berat badan.

Sesudah penetapan diagnosa berdasar atas biopsi, maka mendahului terapi diperlukan penetapan stadium yang teliti. Dalam hal ini pertama-tama perlu diketahui apakah ada sarang-sarang tumor di rantai kelenjar limfe mediastinum atau di rantai sekitar saluran-saluran darah besar retroperitoneal.

Pertama-tama harus ditetapkan kondisi organ-organ di atas diafragma. Biasanya dengan pemeriksaan thorax yang baik dapat diketahui kemungkinan ada tidaknya gerombolan kelenjar di dalam mediastinum.

Gambaran mediastinum yang normal seluruhnya tidak memerlukan analisa planigrafi. Jika mediastinum meragukan atau jelas melebar, maka dengan planigrafi dapat ditentukan kemungkinan perluasannya dan dianalisa.

Juga perlu penetapan kemungkinan kelainan-kelainan di dalam parenkim paru, baik kontinuitasnya dengan struktur hilus, maupun sebagai sarang-sarang pulmonal yang tersendiri, yang memiliki akibat lebih buruk bagi prognosa.

Untuk penentuan sarang tumor Hodgkin di dalam kelenjar retroperitoneal dan dalam hati serta limpa, biasanya dijalankan laparatomi percobaan. Meskipun demikian pada berbagai sentra sebelumnya masih dijalankan pemeriksaan orientasi, seperti limfografi.

Dengan limfografi, yang dikerjakan dengan penyuntikan kira-kira 6 ml bahan kontras yang berminyak ke dalam saluran-saluran limfe punggung kaki kiri-kanan, dapat diperoleh gambaran berbagai kelenjar limfe kausal dari sisterna khili.

Pemeriksaan ini untuk seorang yang berpengalaman mudah dikerjakan; interpretasinya terhadap kemungkinan lokalisasi penyakit Hodgkin juga cukup dapat dipercaya. Sayangnya kelenjar-kelenjar limfe yang tergambar tidak selalu semuannya sempurna terisi oleh bahan kontras dan kelenjar-kelenjar di dalam perut atas tidak dapat dicapai oleh tehnik ini.

Karena terapi sarang tumor abdominal penyakit Hodgkin dapat berlangsung lama, maka biasanya penderita ini harus mengalami pemeriksaan limfografi lebih dari satu kali. Untungnya bahan kontras yang dimasukkan biasanya masih tampak berbulan-bulan di dalam kelenjar limfe, sehingga dapat terlihat baik reaksinya terhadap terapi maupun kemungkinan kambuh kembali.

Diagnosa kelenjar limfe mediastinal dan retroperitoneal tampaknya sebagian dapat diambil alih oleh scanning-computer; posisi definitif limfografi dan CT scanning belum selesai mengkristalisasi. Pada penyakit Hodgkin berbagai organ dapat iktu terserang; oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau banyak tehnik radiologik yang dapat digunakan untuk diagnosa maupun terapi.
Ini berlaku baik buat pemeriksaan radiologik berbagai macam organ maupun pemeriksaan isotop tulang dan paru. Hal tersebut tidak akan diterangkan lebih lanjut dalam ikhtisar singkat ini.