Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemeriksaan lambung (Prof. Dr. A.E. van Voorthuisen)

Pemeriksaan lambung (Prof. Dr. A.E. van Voorthuisen) - Karsinoma lambung merupakan penyebab banyak kematian, karena kemungkinan-kemungkinan penyembuhannya kecil (tidak lebih dari 10%). Di Jepang karsinoma lambung terdapat 3 kali lebih banyak daripada di Nederland dan ini merupakan rangsangan bagi ahli-ahli radiologi Jepang untuk memperbaiki tehnik pemeriksaan lambung dengan rontgenologik.

Perbaikan-perbaikan didukung oleh kemajuan pemeriksaan endoskopi pada waktu yang sama, yang memungkinkan korelasi yang tepat antara gambaran rontgenologik dengan gambaran endoskopi dan biopsi yang didapat.

Pemeriksaan lambung (Prof. Dr. A.E. van Voorthuisen)

Karena kerjasama ahli endoskopi dan ahli radiodiagnosa ini maka diagnosa rontgenologik karsinoma lambung mendapatkan kemajuan besar. Pada tiap pemeriksaan lambung secara rontgenologik harus dicari perubahan-perubahan mukosa yang umum telah diketahui disebabkan oleh karsinoma lambung.

Karena bentuk lambung yang rumit itu maka pemeriksaan harus dikerjakan dalam dua fase, suatu tehnik yang di Nederland dikembangkan oleh Op den Orthn. Pada fase pertama pemeriksaan ini titik berat diletakkan kepada tehnik double-contrast; untuk ini lambung dibuat hipotonik dengan suntikan intravena 0,2-0,5 mg glukagon.

Di dalam lambung yang dikembangkan dengan gas CO2, bubur barium dilapiskan di dindingnya dengan memutar penderita atas sumbu tubuhnya; sesudah itu dibuat foto-foto dari dinding lambung yang basah kuyup itu.

Karena gambar yang jelas ini bisa tampak perubahan-perubahan kecil selaput lendir, perubahan pasasi makanan dan kaliber lipatan-lipatan, ulserasi kecil, polip dan sebagainya. Pelebaran lipatan-lipatan selaput lendir yang tidak teratur dan perubahan arah lipatan-lipatan ini dapat merupakan petunjuk pertama adanya karsinoma di tempat itu.

Pada fase kedua digunakan tehnik pengisian penuh, pertama-tama untuk lambung bagian tengah dan bagian distal, dengan membuat foto-foto pada waktu diadakan kompresi lokal yang kuat. Jika glukagon telah habis pengaruhnya dan peristaltik telah mulai berjalan, dapat pula diperiksa duodenum baik dengan pengisian barium penuh ataupun dengan kombinasi gas-barium.

Pemeriksaan lambung dengan double-contrast yang dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman dapat memberikan banyak informasi, sehingga dapat digunakan mendahului endoskopi; ini juga karena beban terhadap penderita pada hasil pemeriksaan ini ringan.

Indikasi endoskopi, terutama tergantung pada hasil pemeriksaan rontgen, meskipun ada juga keadaan atau pola keluhan yang merupakan indikasi endoskopi, terlepas dari hasil pemeriksaan lambung. Contoh untuk itu ialah pemeriksaan lambung yang telah mengalami operasi; sebagai diketahui dalam lambung ini lebih cepat timbul karsinoma daripada di dalam lambung normal.

Baca juga selanjutnya Pemeriksaan kolon dan rektum

Keadaan anatomi lambung menghambat evaluasi rontgenologik yang optimal dan endoskopi dengan biopsi kerapkali diperlukan jika yang dikejar diagnosa dini apa yang disebut karsinoma pangkal.