Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Epidemilogi tumor nasopharynx

Epidemilogi tumor nasopharynx - Tumor nasopharynx sangat menarik dipandang dari sudut epidemiologi dan etiologi. Di Eropa dan Amerika Serikat tumor ini jarang dijumpai; frekwensi morbiditas dibanding tumor-tumor ganas lain di sini kurang dari 0,5%. Di Asia Tenggara terutama di antara penduduk Cina, frekwensi ini lebih dari 10%, dan di distrik Kwantung (Cina bagian Selatan) bahkan di atas 50%.

Juga di kalangan orang-orang Cina di Amerika Utara dan Australia frekwensinya tinggi. Nampaknya ada kepekaan lebih tinggi di kalangan suku bangsa tertentu. Juga di Asia Tenggara terdapat perbedaan besar dari frekwensi-frekwensi ini.

Analisa faktor lingkungan terhadap kemungkinan timbulnya tumor ini hingga sekarang belum menunjukkan hasil-hasil yang positif. Meskipun demikian ada beberapa petunjuk kemungkinan etiologi virus. 

Diketemukannya Epstein-Barr-Virus (EBV) di dalam sel-sel tumor epitelial karsinoma nasopharynx, korelasi yang erat antara serologi EBV dan perjalanan klinis tumor ini dan arti prognostik serologi ini amat mendukung sifat onkogenik EBV pada tumor ini (Hilgers, 1977).
Burkitt-lymphoma, hanya karsinoma nasopharynx yang dikenal mempunyai etiologi virus. Karsinoma nasopharynx ini terdapat 2-3 kali lebih banyak pada laki-laki daripada wanita. Meskipun puncak frekwensi terdapat pada umur 40-60 tahun, tidak jarang tumor ini terdapat juga pada orang-orang yang lebih muda.