Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prognosa operatif radikal menurut Jewett (1969) dan Barnes (1953)

Prognosa operatif radikal menurut Jewett (1969) dan Barnes (1953) - Prognosa di sini ditentukan oleh stadium tumor pada permulaan terapi. Stadia T1 dan T2 meliputi tumor-tumor yang masih berada di dalam prostat dan belum menunjukkan metastasis. Tumor-tumor ini cocok untuk terapi operatif radikal, yang menurut Jewett (1969) memberikan ketahanan hidup 5 tahun kira-kira 50%, sedangkan menurut Barnes (1953) cara ini memberikan prosentasi yang sama dengan terapi hormonal saja.

Terapi penderita yang hidup sesudah terapi operatif radikal lebih banyak yang bebas tumor daripada yang mendapat terapi hormonal. Statistik-statistik besar lain menyebutkan bahwa tumor stadium permulaan yang diterapi dengan prostatektomi total yang radikal, kelangsungan hidupnya 5 tahun antara 70-80%.

Juga pada stadia T2NxMo dengan prostatektomi radikal disebutkan survival 5 tahun antara 60-70%. (Schroeder dan Belt, 1975), tetapi dalam hal ini kerapkali ditambah terapi hormonal. Terapi hormonal (dengan atau tanpa kombinasi kastrasi) pada penderita-penderita tanpa metastasis memberikan survival 5 tahun kira-kira 40%; sedang yang dengan metastasis kira-kira 6%.

De Voogt (1963) mendapatkan pada 319 penderita dari segala stadia dengan terapi hormonal kemungkinan survival 5 tahun 28%. Bayard (1974) mendapatkan dengan terapi hormonal pada stadia tumor T3-T4NxMo survival 55%.

Radioterapi dengan penyinaran eksternal untuk tumor-tumor stadia T3-T4NxMo memberikan survival 5 tahun kira-kira 40-50% (Cantril dan kawan-kawan, 1974, Perez, 1974). Yang menarik perhatian adalah, bahwa tumor-tumor yang diferensialnya terjelek, memberikan juga hasil-hasil yang paling rendah (29-30% dibandingkan dengan 60-70% pada diffrensiasi baik).
Terapi dengan J125 yang kini sedang dikembangkan memberikan hasil sementara dalam stadia T1NxMo ketahanan hidup 5 tahun 100%, sedangkan dalam stadia T2-T3NxM0 kira-kira 60% (Hilaris dan kawan-kawan 1977).