Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tumor vulva 73 mati di negara Belanda 1975

Tumor vulva 73 mati di negara Belanda 1975 - Tumor vulva di tahun 1975 menyebabkan 73 kematian di negeri Belanda. Frekwensinya ditaksir 2 per 100.000. Tumor ini khas pada wanita-wanita usia lanjut, sebab kira-kira 80% didapatkan pada penderita dengan usia lebih dari 65 tahun.

Etiologinya tidak diketahui secara pasti, akan tetapi iritasi dari luar yang menahun mungkin merupakan salah satu faktor terpenting. Hubungan dengan penyakit-penyakit venerik tertentu (granuloma inguinale) yang menyebabkan vulvitis khronik dan dengan perubahan-perubahan vulva dengan atrofi tertentu (lichen sclerosus et atrophicus) dapat ditunjukkan dengan jelas.

Untuk perubahan dari kelainan vulva yang benigna menjadi karsinoma, dibutuhkan kurun waktu kira-kira 20 tahun. Penderita-penderita dengan riwayat kelainan demikian itu harus dipandang sebagai golongan high risk.

Sebagai pencegahan dianjurkan menghindari dan mengobati yang adekwat setiap penyakit venerik : higiena yang baik tanpa menggunakan obat-obat yang mengiritasi (awas spray) dan terapi pada waktunya kelainan-kelainan atrofik (misalnya dengan oestrogen dosis kecil dan preparat kortikoid).

Pada karsinoma didapatkan stadium O atau stadium prainvasif tipe sel planoselulare, yang sulit dibedakan dari apa yang disebut Morbus Bowen dan Morbus Paget yang jarang didapat, sebagaimana dibicarakan pada karsinoma mammae.

Karsinoma planoselulare yang invasif kebanyakan adalah dari tipe diferensiasi baik dan kerap kali didapat multifokal. Tumor tumbuh per kontinuitatum terus ke dalam rektum, v*gina dan uretra; pertumbuhan ke dalam kerap kali hanya terjadi pada stadium lanjut.
Perluasan pertama-tama terjadi ke kelenjar-kelenjar limfe inguinal dan femoral, juga kontralateral. Dalam stadium lebih lanjut juga kelenjar-kelenjar limfe ekstraperitoneal dalam pelvis minor terkena. Metastasis di luar pelvis minor adalah relatif jarang.