Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terapi paliatif wanita yang masih haid, dalam hal ini yang masih menunjukkan aktivitas estrogen dalam epitel

Terapi paliatif wanita yang masih haid, dalam hal ini yang masih menunjukkan aktivitas estrogen dalam epitel  - Bilamana sudah terjadi metastasis hematogen ataupun limfogen yang memberi keluhan, baru dikerjakan kastrasi. Untuk sementara waktu ini kastrasi dijalankan tanpa mengingat ada atau tidak adanya reseptor-reseptor estrogen, kecuali dalam keadaan praktis tidak ada efek yang dapat diharapkan, misalnya telah terdapat penyebaran luas ke hepar pada wanita-wanita muda.

Kastrasi ini dapat dijalankan baik secara bedah ataupun radiologik. Cara yang terakhir ini, bilamana dikerjakan dengan cermat dan teliti, akan memberi hasil yang sama baiknya, meskipun jelas bahwa efek yang diharapkan baru timbul kemudian. 

Bilamana terdapat sarang-sarang yang menimbulkan keluhan berat, atau yang secara langsung memberikan resiko besar bagi penderita misalnya suatu sarang tulang collum femoris, maka daerah-daerah yang bersarang ini juga perlu mendapat penyinaran.

Jika bisa dipertanggungjawabkan maka dibiarkan beberapa daerah metastasis (tidak diradiasi), guna mengukur efek kastrasi. Bilamana kastrasi pada mulanya memiliki efek, akan tetapi kemudian efeknya hilang (harus ditunggu 4-6 minggu) pada wanita-wanita dengan reseptor estrogennya + atau kurang lebih, maka kepada wanita-wanita ini diberikan antiestrogen, disusul preparat hormon androgen dan selanjutnya bila perlu dilakukan juga hipofisektomi atau adrenalektomi bilateral.

Pada penderita yang tidak menunjukkan respons terhadap tindakan kastrasi, atau pada mereka yang reseptor estrogennya negatif, langsung diberikan khemoterapi. Bilamana pertumbuhan tumor tidak terlalu cepat, dimulai dengan monoterapi akan tetapi jika pertumbuhannya sangat progresif dan dicoba dengan monoterapi tidak memberikan efek lagi, perlu kita beralih kepada kombinasi khemoterapi.

Prednison memiliki tempat bagi pengobatan cepat hiperkalsemia, selanjutnya juga bisa sebagai pengobatan simtomatik terhadap anak sebar di jaringan lunak dan rasa nyeri tulang, jika pengobatan lain tidak memungkinkan atau tidak dapat dijalankan.
Sudah barang tentu pengobatan dan penanggulangan nyeri perlu mendapat perhatian yang cukup besar, dan lesi-lesi yang mengganggu sejauh bisa dicapai radiasi, perlu mendapat radioterapi.