Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mycosis fungoides (Dr. J.A van Dongen)

Mycosis fungoides (Dr. J.A van Dongen) - Proses ganas limforetikuler sering memberikan kelainan kulit yang simptomatik dan kadang-kadang juga lokalisasi-lokalisasi di kulit. Lesinya yang biasa berupa infiltrat-infiltrat kecil. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dibicarakan pada Bab Proses ganas limforetikuler.

Mycosis fungoides memerlukan pembicaraan tersendiri. Ini merupakan penyakit retikuloendotelial yang kini dianggap berasal dari limfoma T-cell. Mycosis fungoides primer menunjukkan diri sebagai penyakit kulit. Penyakit yang jarang ini terdapat sedikit lebih banyak pada laki-laki daripada wanita; frekwensi usia penderita terbanyak di atas 40 tahun.

Mycosis fungoides (Dr. J.A van Dongen)

Tiap tahun di negeri Belanda diperkirakan terdapat 30-40 kasus. Pada penyakit ini dikenal 3 stadia klinik dan biasanya berjalan lambat. Stadium I (stadium premycotic erithematosus) sangat mirip dengan seborrhoic dermatitis atau psoriasis, berlangsung lama, kadang-kadang lebih dari 10 tahun, sebelum masuk stadium II, yang menunjukkan infiltrat kulit (plaques).

Pada stadium III terjadi tumor yang eksofitik dan berulkus. Lesi juga terjadi di organ-organ lain. Prognosanya menjadi sangat jelek. Kematian terjadi dalam beberapa tahun. Gambaran histologik terutama pada kasus yang telah lanjut jelas.

Pada stadium permulaan tampak gambaran seperti dermatitis kronik; mungkin di sini sitofotometri DNA dapat membantu dalam diagnosa. Kemudian timbul timbul infiltrat yang khas, yakni histiosit yang sangat pleomorfik bercampur dengan berbagai tipe sel radang.
Gambaran mikroabses dari Pautrier adalah khas. Terapi mycosis fungoides akhir-akhir ini mendapat banyak perhatian. Radioterapi hasilnya cukup baik. Terutama pada stadium dini. Penyabutan kulit (huidpenseling) dengan larutan bitrogen-mustard juga efektif. Pada stadium lanjut diberikan kombinasi khemoterapi. Hasilnya cukup baik.