Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemeriksaan lebih lanjut atau mendalam (Dr. P. Veeze)

Pemeriksaan lebih lanjut atau mendalam (Dr. P. Veeze) - Untuk pemeriksaan lebih mendalam perlu pertama-tama dipertimbangkan seberapa jauh penderita tahan terhadap pemeriksaan yang mendalam ini. Yang dapat dikerjakan adalah : pemeriksaan umum dengan juga menilai keadaan psikis, pemeriksaan kardiologik, pemeriksaan faal paru, kalau perlu dengan analisa gas darah dan pengukuran tekanan pulmonalis.

Jawaban atas pertanyaan di atas menentukan untuk pelaksanaan pemeriksaan yang disebut di bawah ini. Pemeriksaan-pemeriksaan ini ditujukan untuk :

  • Secara langsung menunjukkan karsinoma dan menetapkan tipe selnya.
  • Menetapkan perluasannya intrathorakal.
  • Mencari metastasis di tempat lain, kalau ada.
  • Mencari tumor primer di tempat lain, kalau diduga proses di paru itu adalah metastasis.

Dari sekian banyak metode pemeriksaan yang ada dipilih yang bisa mengarah ke diagnosa dengan tetap mempertimbangkan keadaan penderita. Di bawah ini diterangkan metoda-metoda yang terpenting, digolongkan menurut tujuan tersebut di atas.

Ad A dan B.

  • Pemeriksaan rontgen meliputi planigrafi, bronkhografi, foto esofagus, angiografi pulmonal.
  • Pemeriksaan bronkhologik instrumental. Bronkhoskop (yang kaku) dan fiberskop (yang fleksibel dan lebih kecil) memungkinkan langsung melihat karsinoma paru, bahkan yang letaknya agak perifer, dan juga bisa untuk mengambil eksisi percobaan. Juga dapat diperoleh material untuk pemeriksaan histologik atau sitologik dengan berbagai teknik kateter. Di samping itu dapat dikerjakan fungsi kelenjar limfe pertrakheal dan perbronkhial untuk mendapatkan material pemeriksaan sitologik.
  • Biopsi perkutan dengan jarum pada sarang di paru yang mencurigakan (oleh beberapa ahli hanya digunakan, kalau reseksi kuratif sudah mungkin lagi ; ini mengingat bahaya metastasis pemindahan).
  • Mediastinoskopi (atau variasinya) dengan eksisi percobaan dan biopsi jarum berbagai kelompok kelenjar mediastinum. Operasi ini di negeri Belanda telah banyak mendesak metoda biopsi Daniels (supraklavikuler) untuk diagnosa karsinoma. Mungkin scintigrafi dengan gallium 67 yang dapat ''mencari'' tumor akan bermanfaat untuk menunjukkan metastasis di mediastinum.
  • Scanning paru. Dengan cara ini gangguan perfusi lokal secara kasar dapat ditunjukkan. Selain itu dapat pula ditunjukkan infiltrasi ke dalam a.pulmonalis, tetapi kita harus hati-hati, karena sebab-sebab lain bisa memberikan gambaran serupa.
  • Torakotomi dengan eksisi dan pemeriksaan ''frozen section'' (durante operationem) terhadap lesi yang mencurigakan. Tindakan dapat dilanjutkan menurut apa yang diketemukan.

Ad C.

  • Eksisi percobaan atau biopsi jarum kelenjar limfe yang palpabel (terutama supraklavikuler) atau kelainan-kelainan lain yang dicurigai sebagai metastasis.
  • Pemeriksaan darah (elektrolit darah, faal hepar, penetapan ensim).
  • Pemeriksaan rontgen dan skintigrafi tulang tempat diperkirakan adanya metastasis.
  • Pemeriksaan neurologik (metastasis otak), kalau perlu EEG dan scanning otak.
  • Metoda-metoda lain (misalnya scanning hepar, laparoskopi).
Baca juga selanjutnya di bawah ini

Diagnosa banding penderita dengan keluhan pulmonal

Ad D.

Untuk eliminasi tumor primer yang mungkin terletak di tempat lain, biasanya cukup dilakukan pemeriksaan fisik umum (termasuk palpasi tiroid, pemeriksaan rektal dan vaginal), pemeriksaan tinja dan air kencing untuk kemungkinan ada darah dan IVP.