Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengerahan sel normal (Prof. Dr. L.M. van Putten)

Pengerahan sel normal (Prof. Dr. L.M. van Putten) - Fenomena masuknya kembali sel-sel tumor dalam keadaan istirahat ke dalam siklus sel jika volume tumor mengecil karena suatu terapi, disebut pengerahan. Pengerahan ini menyebabkan bertambahnya sensitivitas sel tumor yang tahan sesudah terapi pertama (terapi pengerahan).

Memang ada ahli yang menganjurkan mengecilkan dahulu volume tumor dengan sitostatikum peng-alkil, dan kemudian mengeliminasi sel-sel yang dikerahkan dengan suatu antimetabolit. Tindakan pertama dianggap kurang tergantung dari kecepatan proliferasinya, dan untuk tindakan kedua didapat keuntungan dari jumlah sel yang lebih besar yang sedang berproliferasi.

Di dalam praktek efektivitas metode ini tidak begitu jelas. Sebab di antara sel-sel jaringan normal yang ''kritis'' juga terjadi pengerahan; baik sel-sel induk sungsum tulang maupun sel-sel dalam kripte epitel usus, mengalami kenaikan proliferasi sebagai akibat tindakan primer, dan tak ada data yang meyakinkan, bahwa dalam hal ini efek pada tumor lebih besar daripada pada jaringan normal.

Terapi prednison-vinkristin pada lekemi limfatik akut juga dimaksudkan demikian. Prednison adalah agens yang memiliki daya pengerahan yang kuat sehingga menaikkan efek vinkristin. Meskipun banyak skema sitostatika yang kompleks telah menunjukkan efektivitasnya dalam terapi lekemi dan limfoma, kita belum berhasil mencarikan satu sifat umum yang khas yang dapat diinterprestasi atas dasar kinetik sel.

Baca juga selanjutnya Remisi, paliasi atau terapi kuratif

Karena itu makna pengerahan ini harus dipandang terbatas, bahkan kebanyakan digunakan skema yang bertujuan menyelamatkan sel-sel jaringan normal yang dikerahkan, dengan membuat interval pemberian obat menjadi lebih panjang, sehingga repopulasi sungsum tulang telah berakhir pada waktu dosis sitostatika berikutnya diberikan. Dengan cara ini dapat dihindari depresi sungsum tulang yang berat.