Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penelitian prognosa, follow-up, dan karsinoma rongga mulut

Prognosa.

Prognosa tidak hanya tergantung dari besar tumor primer dan kemungkinan infiltrasi di sekitarnya, tetapi juga ada tidaknya metastasis kelenjar limfe. Kalau ada metastasis kelenjar maka karsinoma bibir bawah menunjukkan kelakuan yang dapat disamakan sifat karsinoma lidah, dan angka ketahanan hidup (AKH) 5 tahunya turun.

Karsinoma-karsinoma yang lokalisasinya di bibir atas, lebih kerap terjadi dalam selaput lendiryang sebelumnya bersifat normal, lebih cepat bermetastasis dan prognosisnya lebih buruk. Pada umumnya angka ketahanan hidup 5 tahun setelah terapi yang adekwat adalah 90-95%.

Follow-up.

Penderita-penderita yang pernah mengidap karsinoma bibir, dan sudah barang tentu yang termasuk golongan ''high risk'', pada prinsipnya harus berada dalam pengawasan (kontrol) seumur hidup. Meskipun metastasis limfogen sebagian besar terjadi dua tahun sesudah terapi tumor primer, tetapi tetap ada kenaikan kemungkinan timbul tumor primer dari bibir dan juga rongga mulut, saluran pernafasan dan makanan bagian atas atau paru.

Karsinoma rongga mulut.

Rongga mulut bagian ventral dibatasi oleh bibir dan melalui isthmus faucium menjadi oropharynx. Rongga terakhir ini ke kranial berhubungan dengan nasopharynx, ke kaudal berhubungan dengan hipopharynx. Suatu bidang datar (imaginer) melalui palatum molle, lengkung pharynx (depan) dan punggung lidah kurang lebih di tempat sulcus terminalis (papillae circumvallatae), merupakan batas dorsal rongga mulut ke oropharynx, sehingga basis dari linguae dan tonsilla palatina terletak di dalam oropharynx.

Di dalam rongga mulut dibedakan lokalisasi tumor sebagai berikut :

  • Dua pertiga bagian depan lidah.
  • Dasar mulut, selaput lendir pipi (mukosa buccal), gingiva maxilla dan mandibula.
  • Palatum durum dan palatum molle serta uvula.
  • Lengkungan pharynx bagian depan dengan daerah retromolar.

Sejak beberapa tahun belakangan ini di samping pembagian lokalisasi tersebut ada pembagian lain, yaitu menurut stadium. Pembagian ini tidak hanya memungkinkan melihat perbandingan hasil terapi, tetapi dapat juga dipakai untuk menyusun rencana terapi.
Pada yang disebut sistem TNM ini (International Union Against Cancer), dicantumkan besar tumor primer (T), ada tidaknya metastasis ke kelenjar limfe (N), dan metastasis jarak jauh (M). Sesudah ikhtisar umum ini, akan dibicarakan masing-masing lokalisasi tumor.