Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Insidensi dan etiologi (Prof. Dr. J. Oldhoff, Drs. A. Vermey, Dr. A.K. Panders)

Insidensi dan etiologi (Prof. Dr. J. Oldhoff, Drs. A. Vermey, Dr. A.K. Panders) - Di negeri Belanda tiap tahun terdapat 3-4 penderita karsinoma rongga mulut untuk tiap 100.000 penduduk. Dari jumlah itu, dua pertiganya terdapat di lidah. Perbedaan geografik dan suku bangsa, mungkin berhubungan dengan kebiasaan lokal dalam bidang penggunaan tembakau, alkohol dan lain-lain bahan yang mengiritasi lendir rongga mulut. Karena itu ternyata di negara-negara Asia lebih tinggi insidensinya.

Dalam hubungannya dengan etiologi, umumnya dipakai penggolongan sebagai berikut :

  • Faktor-faktor lokal, seperti higiene mulut yang buruk, iritasi khronik dari gigi geligi dengan karies, atau protesa yang tidak baik duduknya.
  • Faktor-faktor luar, seperti tembakau dengan segala macam penggunaannya, alkohol dan rempah-rempah (bumbu-bumbu).
  • Faktor-faktor dalam, seperti defisiensi makanan, avitaminosis dan anemia (Syndroma Plummer-Vinson).

Kombinasi berbagai faktor ini kadang-kadang dijumpai.

Akibat iritasi khronik oleh agensia ini, terjadi kelainan-kelainan degeneratif prekarsinomatosa pada epitel rongga mulut, kerapkali dalam bentuk leukoplakia (bercak putih) dan atau eritroplakia (bercak merah). Dari penderita karsinoma rongga mulut yang telah diterapi dengan sukses, kurang lebih 10% di antaranya beberapa tahun kemudian mendapat tumor primer yang kedua pada lokalisasi yang lain dalam rongga mulut.

Kemungkinan untuk pertumbuhan tumor ganda (double tumor) seperti itu akan naik, apabila penderita tetap berhubungan dengan salah satu atau lebih pengaruh faktor-faktor etiologi tadi. Karsinoma rongga mulut jarang ditemukan pada umur kurang dari 30 tahun.
Sebaiknya kemungkinan itu akan menaik dengan bertambahnya umur, jadi berarti makin tua penderita makin besar kemungkinan suatu ulcus di rongga mulut adalah karsinoma. Dahulu tumor ini lebih banyak dijumpai pada orang laki-laki, tetapi sekarang tumor rongga mulut juga sering ditemukan pada wanita, dan ini mungkin dapat diterangkan karena meningkatnya penggunaan alkohol dan tembakau oleh wanita.