Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laparoskopi (Dr. J. Kreuning)

Laparoskopi (Dr. J. Kreuning) - Laparoskopi dimaksudkan untuk melihat rongga perut dengan pertolongan sebuah alat laparoskop. Ini hanya mungkin pada rongga peritoneum yang bebas. Untuk maksud ini dimasukkan udara, oksigen atau gas N2O ke dalam rongga peritoneum melalui sebuah jarum khusus - jarum Veress - yang ditusukkan di perut kiri bawah kira-kira pertengahan umbilicus dan spina iliaka anterior superior.

Jika ada cairan ascites dalam rongga peritoneum, harus disedot ke luar dulu melalui jarum Veress tadi. Tergantung antara lain besarnya hepar, kemudian laparoskop dimasukkan ke dalam perut di bawah atau di atas umbilicus melalui selubung troicart.

Dengan laparoskop dapat dilakukan biopsi secara terarah, tetapi seringkali diadakan juga tempat tusukan kedua untuk mengambil biopsi. Pemeriksaan ini dilakukan di bawah anestesi lokal. Meskipun pada prinsipnya laparoskopi dapat dipakai untuk memeriksa semua organ yang permukaannya meghadap rongga peritoneum dan tidak tertutup omentum, pemeriksaan ini terutama dipakai untuk menilai hepar, kandung empedu, lien, peritoneum dan alat kelamin dalam wanita, sedang ginekolog juga menggunakan laparoskopi untuk sterilisasi.

Indikasi yang penting ialah untuk menunjukkan atau menyingkirkan kemungkinan metastasis yang dapat dilihat pada hepar dan atau peritoneum. Kerapkali dengan hernia diafragmatika yang besar, karena dapat terjadi pneumomediastinum, gangguan berat pada hemostasis, kegagalan jantung dan emfisema berat serta adhesi di dalam perut.
Komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi adalah emfisema kulit, gas di dalam omentum, mediastinum atau skrotum, penusukan usus atau kista ovarium, perdarahan dan infeksi luka. Kalau pemeriksaan di lakukan oleh seorang yang berpengalaman, komplikasi ini jarang terjadi.