Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kriteria ilmiah (Prof. Dr. H.A. Valkenburg)

Stadium simptomatik dini atau stadium latent yang dapat dikenal.

Kelainan atau penyakitnya harus memiliki stadium simptomatik dini yang dapat dipertunjukkan. Dalam hal ini pentinglah spesifisitas dan definisi kelainan yang dapat dikenali yang berhubungan dengan itu. Batas antara sakit dan sehat harus jelas dapat ditunjukkan, sebaiknya dalam suatu model keputusan dikhotom (ya atau tidak). Tetapi penyelidikan epidemologik telah menunjukkan bahwa batas demikian itu biasanya adalah ''kelabu'' bukan ''hitam putih''.

Test yang ekseptabel dan murah.

Harus ada suatu test atau metode pemeriksaan yang sesuai dalam hal sensitivitas, spesifisitas, ketelitian dan presisi. Dari sudut biayanya test itu harus sederhana dan murah, dari sudut etik harus dapat diterima oleh orang yang diperiksa.

Perlangsungan alamiah kelainannya harus dikenal.

Perlangsungan alamiah kelainannya, termasuk perkembangan dari fase latent sampai penyakit yang jelas dapat dikenal, harus diketahui secukupnya. Ini berarti pula bahwa dengan penyelidikan ilmiah harus ditentukan berapa lamanya antara fase latent yang diketahui dan pertumbuhan penyakit yang penuh juga berapa prosentasi kelainan dini yang dapat dikenal pada akhirnya berkembang menjadi misalnya karsinoma klinis dan dalam berapa prosen terjadi regresi spontan.

Kombinasi dari kedua data ini dapat memberi jawaban atas pertanyaan berapa frekwensi screening ini yang harus dijalankan. Selanjutnya dapat ditentukan apakah berguna untuk memverifikasi dengan penyelidikan ulangan beberapa waktu lagi (misalnya 3 bulan) pada suatu karsinoma yang tumbuh lambat suatu kelainan dini yang ditemukan pada pemeriksaan pertama. Kedua aspek ini erat hubungannya lagi dengan biaya-biaya prosedur screeningnya.

Dasar ilmiah strategi.

Strategi mengenai terapi tersebut di atas harus mempunyai dasar ilmiah.

Terapi harus berpengaruh baik terhadap perlangsungan dan prognosa.

Terapi stadium sebelum ada gejala atau stadium batas dari penyakitnya harus mempengaruhi perlangsungan dan prognosa penyakit itu kearah yang baik. Ini terutama jika dibandingkan dengan perawatan penyakit itu dalam stadium setelah menjadi manifest secara klinis. 

Juga secara idealnya haruslah dapat ditunjukkan bahwa di dalam suatu penyelidikan intervensi dibandingkan dengan golongan kontrole yang tidak diterapi, benar-benar perlangsungan dalam golongan yang mendapat terapi dini menguntungkan tindakan intervensi itu, dalam hal kemungkinan kematian, morbiditas dan invaliditas yang lama.

Sayangnya angka-angka mortalitas hanya lambat menunjukkan reaksinya terhadap tindakan-tindakan di dalam perlangsungan alamiah sesuatu penyakit dan kerapkali memerlukan 10 tahun atau lebih sebelum dapat ditunjukkan suatu efek terhadap angka-angka kematian.

Kenyataan tidak dapat dicapainya kebanyakan tumor oleh pencaindra kita atau oleh perpanjangan-perpanjangan instrumental, menyebabkan bahwa hanya terhadap beberapa bentuk kanker saja dapat dikerjakan pencarian dini.

Yang terang ialah bahwa pengetahuan menderita sesuatu penyakit maligna akan menimbulkan kecemasan kepada yang bersangkutan. Pencarian dini menyebabkan kecemasan yang lebih dini lagi. Ketidakpastian mengenai efektivitas tindakan dini terhadap prognosa, juga membuat ragu-ragu responden yang belum merasa sakit terhadap penyelidikan screening dan berpengaruh juga atas kesediaan untuk ikut serta.
Sayangnya dari sudut epidemiologik harus dinyatakan bahwa hampir dalam semua hal kampanye-kampanye screening dilancarkan pada saat kurang adanya kepastian mengenai rendement tetapi dini terhadap kwalitas hidup dan saat mati.