Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Golongan ''high risk'' (Dr. J.A. van Dongen)

Golongan ''high risk'' (Dr. J.A. van Dongen) - Golongan masyarakat yang memiliki resiko tinggi (high risk) untuk timbul kanker ialah mereka yang lebih besar kemungkinan terjadinya tumor ganas pada suatu organ tertentu dibanding dengan frekwensi pada penduduk umumnya. Kepentingan praktis penentuan golongan ini dalam mendeteksi kanker sangat terikat pada luasnya golongan, besarnya kemungkinan malignitas pada situasi ''high risk'' tersebut dan pada kemungkinan deteksi awal tumor-tumor yang mengancam golongan ini.

Di samping itu penyelidikan mengenai resiko tinggi ini penting karena dengan diketahuinya golongan resiko tinggi ini mungkin bisa diperoleh kejelasan akan karsinogenesisnya. Jika karsinogen yang merangsang telah diketahui, bisa diambil langkah-langkah untuk mengeliminasi.

Jelaslah bahwa kita harus berusaha menemukan golongan ''high risk'' lainnya yang kini masih belum diketahui. Kemudian, apa arti penempatan seseorang dalam golongan ''high-risk''? Apa artinya seseorang berada dalam situasi ''high risk''? Apakah konsekwensi praktisnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita bertolak dari dalil; terapi tumor lebih efektif jika diberikan pada tahap deteksi dalam stadium dini.

Ini bukan hanya menyangkut hasil penyembuhannya, tetapi juga mengenai besar kecilnya mutilasi. Untuk karsinoma recti yang masih kecil dan terbatas pada mukosa, dapat dicapai penyembuhan sempurna dengan mempertahankan anus.

Screening untuk tumor tertentu dengan memberikan perhatian khusus kepda golongan ''high-risk'' ternyata memberikan hasil lebih besar daripada kalau tanpa memperhatikan kekhususan ini. Makin kecil jumlah yang diseleksi, makin besar ketelitiannya.

Pengetrapan seleksi hampir tidak mungkin dan menjadi kabur jika golongan atau jumlah populasinya terlalu besar dan tidak mempunyai batas yang jelas. Efektivitas dan efisiensi suatu program deteksi berbeda-beda, tergantung kepada jenis tumor dan organ yang terkena, faktor ekonomi dan psikologik (beban yang diberikan kepada penderita).

Pekerja pabrik zat warna anilin merupakan suatu populasi kecil dengan resiko tinggi untuk karsinoma vesica urinaria. Deteksi tumor ini praktis mudah, dengan memeriksa sedimen urin secara teratur. Selain itu terdapat dokter perusahaan yang selalu melakukan pengamatan, sehingga deteksi dini golongan ini cukup sederhana dan efektif.

Contoh ekstrim yang kedua ialah misalnya pada mereka yang termasuk high-risk untuk karsinoma cervix uteri, yang mungkin disebabkan karena higiena seksual yang jelek. Golongan ini besar dan praktis tidak mempunyai batas yang tegas, sedang faktor resikonya lebih kecil dibanding contoh pertama.

Oleh karena itu tidak tepat kalau menggunakan kriteria higiena seksual. Lebih rasional kalau kita menggunakan kriteria yang lebih tegas, artinya batasnya jelas dan obyektif, misalnya umur dan paritas, daripada menggunakan dasar seleksi higiena seksual yang jelek, promiskuitas, status sosial rendah dan hubungan seksual dini.
Jelaslah bahwa program screening golongan ''high-risk'' yang luas dan tanpa batas tegas, tidak berguna sama sekali. Penggolongan ''high-risk'' yang hingga kini belum diketahui. Suatu contoh baik ialah pemeriksaan retrospektif dalam mencari korelasi antara pengerjaan kayu (tukang kayu) dengan adenokarsioma rongga hidung. Nampak jelas di sini perlunya kerja sama yang baik antara pemerintah dengan kalangan kedokteran guna menyusun undang-undang keselamatan kerja dan perlindungan tenaga kerja yang lebih baik.