Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pencegahan atau penyembuhan (prof. Dr. H.A. Valkenburg)

Pencegahan atau penyembuhan (prof. Dr. H.A. Valkenburg) - Semua kegiatan yang ditujukan untuk mencari ciri-ciri yang mengancam kesehatan seseorang dapat dimasukkan ke dalam ruang lingkup prevensi sekunder. Ini berarti bahwa orang-orang dengan ciri-ciri demikian itu dalam prinsipnya harus mendapat terapi untuk kelainan yang ditetapkan pada mereka dan ini terutama berlaku untuk pencarian dini, case finding dan penjaga, tetapi tidak untuk penyelidikan epidemiologik.

Diagnostik tidak termasuk dalam lapangan ini, karena penempatan problem yang mendasari proses diagnostik secara jelas bersifat lain dan terapi merupakan konsekwensi yang tidak dapat dihindarkan dalam kelanjutan diagnostik ini. Baik kwantitatif maupun kwalitatif, dasar penilaian untuk mencari penyakit atau indikator-indikator penyakit yang diharapkan terdapat pada penduduk untuk kemudian diobatinya, berbeda dari cara penetapan yang menuju ke perawatan penderita yang datang dengan keluhan-keluhan kepada dokter keluarganya, dan dalam pemeriksaan itu ditetapkan variabel-variabel ketidaksehatan yang tidak berhubungan dengan keluhannya.

Pada proses 'screening' secara implisit dijanjikan bahwa yang ikut dalam screening akan menjadi lebih baik dalam hal kesehatannya. Pada case finding dalam bentuknya yang murni bukanlah demikian halnya. Dokter memberikan kepada penderita yang datang suatu pemeriksaan tambahan, tetapi yang sebelumnya tidak mengandung janji bahwa penderita karena tindakan ini akan lebih baik keadaannya daripada sebelum dia datang.

Sebab test ini dapat menemukan suatu kelainan yang tidak dapat diterapi secara adekwat atau yang pengobatannya sendiri lebih banyak memberikan kerugian daripada keuntungan, seperti halnya suatu hipertensi yang sedang yang menetap pada seorang yang telah berumur 80 tahun.

Untuk seorang yang menjalankan screening keyakinannya mengenai efek terapinya harus lebih besar daripada yang ada pada dokter individual yang menyelidiki populasi prakteknya atas devisiasi-devisiasi dari keadaan sehat. Dokter yang mengevaluasi pasiennya secara individual dan kemudian memberi terapinya, tidak perlu mempedulikan kenyataan bahwa banyak dari kolega-koleganya tidak mau merawat penderita-penderita yang dikirimkan kepada mereka dari program-program screening atau bahwa banyak penderita-penderita tidak memakan obat-obat yang diberikan atau tidak mengikuti peraturan-peraturan yang diberikan orang yang menjalankan screening.

Dokter yang menjalankan screening tidak dapat mengabaikan ini. Effek dari strateginya berdiri tegak atau jatuh dengan kesediaan dokter-dokter kolega untuk menampung penderita-penderita yang dikirimkan kepada mereka, melanjutkan diagnostik terapi dan pengamatan, selanjutnya ketelitian penderitanya untuk mengikuti terapinya.

Konsekwensi-konsekwensi dari kampanye-kampanye screening yang dimulai terlalu dini akan menjadi bencana kalau dalam jangka panjang ternyata bahwa tindakan-tindakan preventif sekunder yang diusulkan tidak mencapai sukses yang diharapkan.

Dengan ini kepercayaan kepada profesi medis dirusak untuk keputusan-keputusan kebijaksanaan di kemudian hari mengenai tindakan-tindakan untuk memperbaiki kesehatan. Program-program screening yang tidak terarah dan tidak dievaluasi, tidak emmungkinkan konklusi-konklusi yang valid dan kuat. 
Asumsi-asumsi yang telah dibuat dan salah kerapkali tidak dapat dikoreksi lagi dan penyelidikan ke arah cara alternatif akan terganggu selama waktu yang agak lama. Bahkan mungkin juga bahwa dalam jangka panjang akan ternyata tindakan preventif atau terapi yang diusulkan merusak kesehatan sebagai akibat dari toksisitas lambat atau side effect yang tidak dikehendaki misalnya sifat karsinogen sebagai contoh misalnya timbulnya karsinma mammae, pada terapi yang lama dengan preparat-preparat Rauwolfia atas hypertensi esensial pada permulaan yang didapat dengan pencarian dini.