Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pencarian dini dan pemeriksaan penduduk (prof. Dr. H.A. Valkenburg)

Pencarian dini dan pemeriksaan penduduk (prof. Dr. H.A. Valkenburg) - Juga di Negeri Belanda sejak beberapa tahun terdapat diskusi yang ramai tentang soal perlu tidaknya pencarian dini dari kanker. Di negara-negara anglosaksis diskusi menjadi lebih hangat dan terpolarisasi terutama setelah suatu rentetan publikasi dengan judul ''Screening for Disease'' di dalam The Lancet tahun 1974.

Di dalam majalah yang sama Sacket dan Holland tahun 1975 mengemukakan bahwa pertentangan antara yang setuju dan yang tidak setuju tentang pencarian dini sebagian besar dapat dikembalikan kepada kekacauan definisi-definisi, tujuan-tujuan, dan ciri-ciri 'screening' (pencarian dini), case finding' (penemuan deviasi-deviasi dari keadaan sehat), diagnostik (proses yang menuju ke sebab yang pasti dari kelainan atau keluhan), 'survey' epidemiologi (penelitian epidemiologik) suatu rentetan pengertian yang masih dapat ditambah dengan pengertian surveillance (keadaan penjagaan kesehatan).

Karena dengan pengertian-pengertian tersebut di atas dimaksudkan berbagai macam strategi dengan tujuan yang berbeda maka tampaknya perlulah disini diberikan beberapa definisi dahulu sebelum membicarakan kegunaan siasat-siasat ini untuk menemukan dan menetapkan kanker.

Dengan survey epidemiologik atau penelitian epidemiologik dimaksudkan pengukuran ciri-ciri atau variabel-variabel demografik, sosial, biologik dan sikap atau kelakuan dengan pengambilan sampel yang representatif dari populasi yang dipilih secara teliti.

Tujuan primer peneliti tersebut ialah pengumpulan pengetahuan-pengetahuan baru, misalnya mengenai hubungan sebab-akibat atau efektivitas suatu tindakan dalam menurunkan angka penyakit dibandingkan dengan suatu golongan golongan kontrol yang diikuti tanpa campur tangan atau yang diberi tindakan placebo penelitian terapi dengan atau tidak dengan double blind.

Penelitian epidemiologok tidak mengandung janji-janji implisit mengenai peningkatan kesehatan yang mungkin diharapkan oleh mereka yang ikut serta dalam penelitian ini. Jika dalam penyelidikan sedikit banyak didapatkan kelainan-kelainan yang memerlukan tindakan medis, maka peserta akan diteruskan kepada dokter keluarganya.

Kelainan-kelainan yang ditemukan ini tidak perlu ada hubungannya dengan penempatan problema yang asli yang penting penemuan ini merupakan hasil tambahan dari operasi strategik dan bukan tujuan penelitiannya sendiri. Dengan batasan ini, maka penelitian epidemiologik pertama-tama ialah penelitian ilmiah.

Screening atau pencarian dini kebalikannya memiliki tujuan primer membagi sukarelawan-sukarelawan yang tampaknya dari luar sehat berasal dari penduduk umum ke dalam golongan-golongan dengan kemungkinan tinggi dan kemungkinan rendah mengidap kelainan penyakit tertentu.

Sebagaimana halnya dengan penyelidikan epidemiologik inisiatif ke luar dari penyelidikannya. Perbedaan yang jelas dengan penyelidikan epidemiologik terletak dalam janji implisit bahwa mereka yang ikut serta dengan pencarian dini akan menjadi lebih baik, dalam arti bahwa terapi terhadap kelainan-kelainan yang ditemukan dalam stadium dini itu akan mengakibatkan tindakan yang lebih efektif dipandang dari segi prognosa atau survival-nya.

Baik pada penyelidikan epidemiologik maupun pada pencarian dini dari pihak respondennya terdapat partisipasi atas dasar sukarela. Non-respons berarti untuk penyelidikan hasil-hasil epidemiologik, bahwa data-data yang didapat dari responden-responden itu tidak representatif untuk sample populasi yang diselidiki itu, dan dengan demikian akan mengurangi nilai ilmiah penyelidikan itu.

Tidak berpartisipasi dalam screening berarti mungkin golongan-golongan penting dari penduduk dengan resiko yang tinggi tidak ditentukan atau dilihat, jadi dalam hal itu hilang. Dalam situasi-situasi yang ekstrim mungkin hanya diperiksa orang-orang yang lebih dulu oleh dokter keluarganya telah dinyatakan sehat, tetapi untuk kepastian lebih lanjut mereka memeriksakan lagi kepada organisasi screening (golongan orang-orang cemas).

Jika pada penyelidikan epidemiologik dan screening inisiatif keluar dari penyelidik, maka dalam pencaharian deviasi-deviasi dari keadaan sehat case finding dan pada proses diagnostik inisiatif berasal dari penderita. Dalam hal case-finding penderita datang dengan keluhan-keluhan yang menyimpang dari keadaan sehat yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas-aktivitas dari peneliti (misalnya menjalankan rectal toucher secara rutin untuk mendapatkan kelainan prostat atau rectum pada laki-laki di atas umur 49 tahun yang datang untuk minta pembersihan telinganya).

Termasuk case finding dengan cara ini ialah pemeriksaan periodik atau insidentil dari semua penderita umur tinggi oleh dokter keluarga dalam prakteknya, yaitu dengan memeriksa tekanan darahnya kadar hemoglobinnya, mengukur tekanan bola matanya, memeriksa pengeluaran darah yang tidak tampak (occult), melakukan pembuatan sediaan apus dari cervix pada wanita dan melakukan rectal toucher pada laki-laki.

Case finding tidak mencakup secara otomatis perbaikan kesehatan penderita. Paling-paling ini berarti pencegahan sekunder, dan memberikan kepada yang bersangkutan perawatan kesehatan yang sebaik mungkin pada saat kontak dengan dunia kedokteran dan tergantung dari program yang akan dilaksanakan.

Diagnostik ialah proses yang telah biasa untuk setiap dokter yang menuju penetapan sebab yang pasti dari keluhan-keluhan penderita. Digunakan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pengukuran-pengukuran atau penetapan-penetapan secara tehnologik.

Surveillance atau penjagaan kesehatan masyarakat meliputi pencarian-pencarian variabel-variabel yang mengancam masyarakat pada anggota-anggota masyarakat itu yang tampaknya sehat, misalnya pemeriksaan faeces periodik terhadap 'carrier' salmonella pada personil dapur dan institut-institut yang besar.

Di sini inisiatif datang dari peneliti tetapi partisipasi tidak selalu atas dasar sukarela. Hasil surveillance ini, berbeda dengan keempat strategi yang telah disebutkan di atas, bukan mengutamakan kepentingan individu, tetapi mengutamakan kepentingan masyarakat.

Secara operasional dokter dapat bertindak sebagai ahli diagnostik dalam kelima model penyelidikan itu. Secara tradisi peranan ini dipegang oleh dokter praktek, dokter keluarga atau dokter ahli. Case finding dapat dikerjakan oleh dokter keluarga yang di dalam situasi negeri Belanda ini dalam waktu tiga tahun menjumpai 80-90% dari populasi prakteknya pada jam bicaranya.

Di samping pemeriksaan diagnostik mereka dapat melakukan program pemeriksaan tambahan yang bersifat khas untuk umur dan jenis kelaminnya. Program ini dapat ditunjukkan terhadap kelainan tunggal (misalnya hypertensi), tetapi dapat juga multipel atau multifasis.

Sebagian besar pencarian deviasi-deviasi dari keadaan sehat ini dapat dijalankan oleh personil paramedis. Untuk ini diperlukan fasilitas-fasilitas personil untuk dokter keluarga atau golongan dokter keluarga. Per definisi maka sekitar 10-20% dari penduduk dalam lingkungan praktek dokter itu tidak akan tercakup di dalam program case finding demikian.

Usaha untuk mengikutsertakan golongan ini akan menaikkan rendement tetapi sangat meningkatkan pembiayaan. Lebih murah dan lebih mendidik adalah berusaha dengan anjuran dan penerangan supaya sisa populasi praktek itu mengunjungi dokter keluarganya.

Meskipun demikian penyelidikan pencarian yang dilakukan secara sistematis dan dikerjakan tiap dua atau tiga tahun terhadap deviasi-deviasi keadaan sehat secara berangsur-angsur akan mencapai sifat penelitian screening periodik penyakit-penyakit tertentu, meskipun inisiatifnya datang dari penderita dan bukannya dari dokter keluarga. 
Suatu variant dari penyelidikan yang ditujukan kepada case finding oleh dokter keluarga ialah ilmu kedokteran antisipasi (Thomas 1977), yang memiliki tujuan penjagaan golongan penderitaan yang memiliki resiko lebih tinggi. Dengan penjagaan dimaksud bahwa pada setiap konsultasi kepada dokter keluarga secara individual dengan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan dokternya menyelidiki apakah penderita memiliki resiko tambahan untuk sesuatu penyakit.