Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebab-sebab terjadinya kanker

Sebab-sebab terjadinya kanker - Pada waktu ini telah kita ketahui berbagai penyebab kenker, tetapi kita masih belum dapat menentukan secara pasti penyebab khusus untuk kanker. Baik dari penyelidikan eksperimental maupun dari pengamatan klinik dan epidemiologik ternyata terjadinya kanker merupakan proses yang sangat rumit (complicated) yang melibatkan berbagai faktor.

Dapat dianggap bahwa tiap bentuk kanker mempunyai penyebab tersendiri atau ditentukan oleh golongan faktor-faktor tersendiri. Secara agak skematis faktor-faktor ini dapat dibagi ke dalam tiga golongan :

1. Faktor-faktor karsinogen yang menginduksi pertumbuhan abnormal. Ini biasanya bersifat eksogen (bahan-bahan kimiawi, fisik dan biologik).

2. Faktor-faktor tuan rumah yang mengizinkan pertumbuhan abnormal. Ini terutama bersifat endogen (genotipe, jenis kelamin, umur). Faktor-faktor imunologik, imunologenetik dan hormonal, termasuk golongan ini.

3. Faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan modifikasi, tetapi faktor-faktor ini sendiri tidak bersifat karsinogen (makanan, obat-obatan, agensia yang menginduksi hiperplasia).

Dalam ikhtisar berikut akan dibicarakan beberapa faktor karsinogen yang mungkin menginduksi pertumbuhan abnormal dan penting untuk terjadinya kanker pada manusia. Dalam hal ini harus dinyatakan bahwa tidak selalu jelas apakah kita menghadapi faktor karsinogen yang menginduksi ataukah yang mengizinkan terjadinya pertumbuhan abnormal.

Meskipun tidak dapat disangkal bahwa kanker seringkali didapat pada jaringan yang mendapat rangsangan menahun seperti fistel dan ulkus, dan rangsangan ini jelas memegang peranan dalam patogenesisnya, namun sifatnya di sini lebih banyak sebagai promotor daripada sebagai penyebab.

Baca juga selanjutnya di bawah ini


Zat-zat Karsinogen

Oleh karena itu teori rangsangan dari Virchow umumnya kita tolak. Conhnhein dan Ribbert menunjuk pada arti sisa-sisa embrional (verspengte Keime) sebagai titik tolak pertumbuhan ganas. Meskipun proses-proses ganas dapat dijumpai dalam ''hamarti-hamarti'' kelainan bentuk jaringan lokal terdiri atas unsur-unsur eutopik) seperti melanoblastoma pada nevus, dan ini berlaku juga untuk ''choristi-choristi'' ( kelainan bentuk jaringan lokal terdiri atas unsur-unsur heterotipe), dan kadang-kadang juga terdapat hubungan jelas antara gangguan pertumbuhan embrional dengan kanker (tumor-tumor Wilm, meduloblastoma, retinoblastoma, teratoma), namun teori ini tidak berlaku umum.