Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keluhan-keluhan miksi dan ikterus (Dr. C.A. de Geus)

Keluhan-keluhan miksi dan ikterus (Dr. C.A. de Geus) - Keluhan-keluhan miksi yang tidak bisa dimengerti dapat merupakan tanda-tanda pertama suatu kelainan neurologik. Sebab-sebab onkologik ialah tumor-tumor di dalam pelvis minor dan karsinoma prostat. Miksi pada tumor kandung kencing biasanya tidak terganggu.

Sedangkan pada hipertrofi prostat miksi hanya sukar (ischuria paradoxa) maka pada karsinoma prostat miksi ini kerapkali dirasa panas dan nyeri. Tumor-tumor di dalam rongga pelvis minor, misalnya tumor ovarium yang terjepit, sebagai proses yang menggunakan rongga, dapat mengurangi kapasitas kandung kencing. Tanpa pemeriksaan rekto-vaginal maka tumor sampai sebesar diameter 10 cm bisa terlepas dari perhatian kita.

Ikterus yang mulai tanpa nyeri, tidak disertai panas dan berangsur-angsur bertambah adalah mencurigakan; jika terdapat kandung empedu yang bisa dipalpasi, itu lebih dicurigai untuk karsinoma caput pancreatis dan sekitarnya, papilla Vateri, saluran empedu dan duodenum.

Kadang-kadang ikterus berubah-berubah dalam intensitasnya, terutama pada karsinoma papilla Vateri. Pada orang-orang di atas 40 tahun 40-45% ikterus berdasar atas karsinoma dan diagnosa hepatitis acuta harus disangsikan.

Kenaikan kadar fosfatase alkali yang tinggi pada ikterus menunjukkan kholestasis. Sebab-sebab maligna untuk ini dapat berupa tumor-tumor hepar primer, tumor-tumor periampuler dan metastasis ke dalam hepar.

Di lain pihak dapat dijumpai metastasis-metastasis yang luas di dalam hepar tanpa ikterus. Sedang kenaikan kadar fosfatase alkali yang tinggi dapat juga menunjuk kepada proses tulang (tumor tulang primer atau metastasis dalam tulang). Pada kadar fosfatase yang meninggi dan kadar bilirubin yang normal harus diingat metastasis-metastasis dalam hepar.
Ini lebih besar kemungkinannya kalau LDH-5 atau 5 nucleotidase juga meninggi. Akhirnya juga harus disebutkan bahwa kenaikan fraksi-fraksi LDH 1 sampai dengan 5, atau 3, 4, 5 menunjukkan adanya proses-proses maligna yang harus dilokalisasi lebih lanjut.