Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tumor-tumor maligna ovarium

Tumor-tumor maligna ovarium - Dalam tahun 1975 di Nederland lebih banyak wanita meninggal dunia oleh karena tumor-tumor maligna ovarium daripada tumor-tumor maligna uterus. Kematian yang tinggal ini terutama disebabkan oleh karena sifat yang miskin-gejala dari tumor ini sehingga karsinoma ovarium benar-benar dapat dipandang sebagai ''silent killer''.

Pada umur yang agak muda tumor ovarium adalah jarang; tidak lebih dari 2% kematian di tahun 1975 yang terdapat di bawah 40 tahun. Sesudah itu frekwensinya meningkat cepat sampai suatu puncak pada umur 50-70 tahun. Frekwensinya di Nederland atas dasar-dasar statistik kematian dan kelangsungan hidup 5 tahun dapat ditaksir sekitar 15 tiap 100.000 tiap tahun.

Tumor ini terdapat lebih banyak pada wanita tanpa anak. Tidak dikenal golongan-golongan high risk. Yang menarik adalah pengamatan, bahwa angka kematian karena tumor ovarium di Jepang 5 kali lebih rendah daripada di Amerika Serikat (Wijnder, 1969).

Pada wanita-wanita Jepang yang beremigrasi ke Amerika Serikat, frekwensinya meningkat dalam generasi-generasi berikutnya. Tidak diketahui sebab hal ini, akan tetapi nampaknya karena faktor lingkungan dalam waktu yang lama.

Mengenai etiologi tumor-tumor ovarium belum diketahui hal-hal yang jelas. Prevensi satu-satunya dapat terdiri atas pengangkatan ovaria. Melihat meningkatnya jumlah ekstirpasi uterus nampaknya perlu diketahui konklusi sementara Randall yang didasarkan atas material yang sangat banyak :

  • Histerektomi tidak meningkat kemungkinan tumor ganas ovarium.
  • Pengangkat satu ovarium karena tumor yang benigna tidak menimbulkan resiko yang lebih besar untuk timbulnya tumor maligna di ovarium lain.
  •  Pengangkatan satu ovarium pada histerektomi tidak mengurangi resiko terjadinya tumor ovarium maligna.
Jadi hanya pengangkatan kedua ovarium yang memiliki arti preventif. Akan tetapi karena frekwensi karsinoma ovarium kecil, apalagi di bawah 50 tahun, tidak seimbang dengan akibat-akibat hormonal kastrasi tersebut.