Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan penyakit tumor pa*yudara (Dr. Prof. A. Zwaveling)

Perjalanan penyakit tumor pa*yudara (Dr. Prof. A. Zwaveling) - Kanker payudara tidak pernah sembuh spontan. Perjalanan penyakitnya sangat beraneka ragam, dari yang lambat sampai yang sangat cepat (progresif). Ketahanan hidup penderita kanker payudara yang tidak diobati rata-rata sekitar 39 bulan. Prognosanya ditentukan oleh sifat tumor itu dan ketahanan penderita terhadap pertumbuhan tumor tersebut.

Dari perpaduan kedua faktor ini ditetapkan derajat keganasan benjolan itu yang dapat menampakkan diri dalam kecepatan tumbuh dan cepat atau lambat timbulnya anak besar (metastasis). Kira-kira 20% penderita merupakan kasus yang tidak dapat disembuhkan lagi (incurable) pada saat mereka pertama kali datang ke dokter.

Pada sebagian penderita lainnya, bahwa meskipun pengobatan kuratif dijalankan, telah ada anak sebar jauh. Sedikit sisanya dapat disembuhkan dengan tindakan yang tepat. Dalam perjalanannya akan tumbuh metastasis jauh. Kapan hal ini terjadi tidaklah dapat dipastikan, akan tetapi jelas bahwa faktor waktu memegang peranan.

Di sinilah mungkin letak kemungkinan angka ketahanan hidup yang lebih baik sebagai akibat penemuan dini. Memang benar angka ini sangat dipengaruhi oleh derajat keganasan benjolan tersebut, tetapi jelas banyak penderita yang sangat dirugikan karena menunda memeriksakan diri ke dokter.

Angka ketahanan hidup 5 tahun penderita yang tumornya secara klinis masih terbatas pada pa*yudara saja adalah kira-kira 80%, sedang angka ketahanan hidup 10 tahunnya 70%. Pada kelenjar ketika positif (sudah ada anak sebar pada kelenjar limfe axillair) maka prosentasi ini berturut-turut akan menurun sampai 40' a 50% dan 30%.

Kira-kira 40% penderita yang mengunjungi dokter termasuk dalam golongan tumornya secara klinis masih terbatas pada pa*yudara. Volume tumor pada golongan wanita ini tidak memiliki korelasi dengan ketahanan hidupnya, tetapi pada mereka yang sudah mempunyai anak sebar di kelenjar limfe ketiaknya, korelasi ini justru ada.

Selain itu kemungkinan hidup pada golongan pertama sesudah 8 tahun akan sama dengan wanita dari populasi normal; hal ini tidak pernah dicapai oleh wanita-wanita dari golongan kedua; sesudah 10 bahkan 15 tahun masih ada kemungkinan mereka meninggal akibat kanker pa*yudaranya.

Ada tidaknya metastasis pada kelenjar limfe regional sangat menentukan prognosa penderita. Sering dibedakan prognosa penderita yang memiliki 1-3 kelenjar ketiak positif dengan mereka yang memiliki 4 atau lebih kelenjar positif. Angka ketahanan hidup 10 tahun penderita golongan pertama kira-kira adalah 40% dan mereka yang tergolong kedua hanyalah 15%.

Sebagian metastasis terjadi dalam kurun waktu antara timbulnya gejala pertama dan saat penderita mendapat pengobatan (unsur waktu), tetapi sebenarnya metastasis ini lebih menonjolkan derajat keganasan tumor tersebut; adanya anak sebar di kelenjar-kelenjar ketiak menunjukkan bahwa kemungkinan besar telah terjadi metastasis hematogen yang tersembunyi.
Berlawanan dengan pandangan umum ternyata lokalisasi tumor dalam pa*yudara tidak memiliki pengaruh terhadap prognosanya. Sejauh belum teraba kelenjar limfe ketiak, prognosa kanker pa*yudara juga tidak dipengaruhi kehamilan atau laktasi. Sebaliknya prognosa apa yang dinamakan mastitis carcinomatosa yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan graviditas adalah sangat buruk.