Penemuan awal dan screening penduduk tumor pa*yudara
Penemuan awal dan screening penduduk tumor pa*yudara - Kira-kira 85% tumor pa*yudara ditemukan oleh penderita sendiri. Ukuran benjolan ini hampir selalu lebih besar dari diameter 1 cm. Dengan dikembangkannya mammografi tumor-tumor dengan diameter mulai dari 1/2 cm ke atas sellau dapat ditemukan.
Bahkan kadang-kadang meskipun tidak nampak bayang-bayang patologik dalam foto adanya tumor ganas dapat ditentukan berdasarkan endapan-endapan kapur yang khas dalam sebagian pa*yudara. Teknik pemeriksaan mammografik ini bagi penderita tidaklah memberatkan. Akan tetapi penilaiannya sangat memerlukan keahlian.
Bagi penderita yang berumur lebih dari 50 tahun metode ini sangat peka, sebab bayang-bayang yang timbul di dalam jaringan lemak yang sedikit memberi kontras dapat dilihat dengan jelas (harap lihat juga bab tentang prinsip-prinsip radiodiagnostik).
Melalui pelacakan tumor dalam stadium awal, baik yang telah menunjukkan infiltrasi maupun yang masih berupa carcinoma in situ, kemungkinan penyembuhan secara definitif sangat mungkin dapat dicapai. Hal ini disebabkan karena tumor-tumor yang ukurannya masih kecil tidak banyak disertai anak sebar dalam kelenjar-kelenjar ketiak.
Meski demikian janganlah hal ini dianggap mutlak karena penyebaran tumor-tumor ganas tidak melulu tergantung dari besarnya tumor akan tetapi juga dari pertumbuhan secara angio invasif jumlah gambaran-gambaran mitosis, derajat diferensiasi, dan mekanisme pertahanan penderita.
Di banyak negara, juga di Negeri Belanda antaranya, telah dimulai pemeriksaan penduduk dengan kombinasi pemeriksaan fisik dan mammografi atau hanya pemeriksaan mammografi saja. Setiap lesi yang mencurigakan harus diangkat dan diperiksa oleh seorang ahli patologi anatomik.
Untuk ini diperlukan kerja sama yang baik antara ahli radiodiagnostik, ahli patologi anatomik dan ahli bedah. Bilamana perlu dengan petunjuk foto rontgen bagian payudara yang mengandung daerah yang mencurigakan harus diangkat dan kemudian dilakukan foto ulang untuk kontrol apakah benar-benar daerah yang dicurigai itu telah dikeluarkan.
Dalam hal ini ahli patologi anatomik akan menerima petunjuk-petunjuk dari ahli bedahnya, dari daerah mana ia harus membuat irisan (mammografi spesimen). Hasil dari pemeriksaan penduduk semacam itu umumnya tidak seragam, bervariasi kira-kira 0,2-0,7% untuk pemeriksaan pertama.
Bagi pemeriksaan-pemeriksaan berikutnya hasilnya selalu lebih rendah. Pada tiap 1.000 orang yang diperiksa lebih banyak dijumpai kanker pada golongan usia lanjut dibanding dengan golongan orang muda. Juga perlu diperhatikan apakah yang dihitung itu melulu tumor yang infiltratif saja ataukah juga yang bersifat in situ.
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan penduduk yang maksimal pemeriksaan itu harus dilaksanakan setahun sekali. Ini memerlukan suatu aparatur yang luas dan yang jelas akan menelan biaya yang besar baik berupa uang maupun tenaga. Terutama pada wanita golongan umur di bawah 50 tahun perlu mendapat perhatian kemungkinan timbulnya induksi tumor sebagai akibat penyinaran, bilamana setiap tahunnya harus dilakukan pemeriksaan mammografi.
Karena itu tidak perlu dianjurkan bagi golongan wanita ini untuk secara rutin tiap tahun mendapatkan pemeriksaan mammografi kecuali tentunya bagi penderita yang memiliki resiko tinggi untuk mendapatkan kanker payudara. Bagi golongan wanita yang lebih tua hal yang tersebut di atas itu tidak seberapa berpengaruh karena waktu eksposisi yang diharapkan jauh lebih pendek.
Keuntungan tambahan dari pemeriksaan rutin adalah dapat dihindarinya keterlambatan diagnosa baik akibat kesalahan yang letaknya pada penderita maupun pada dokter. Meskipun tanpa pemeriksaan massal secara besar-besaran, penemuan bini bisa diperoleh dengan pemeriksaan klinis dokter umum ataupun dokter ahli, pemeriksaan dokter perusahaan atau pusat kesehatan masyarakat dan terutama dengan menganjurkan pemeriksaan diri sendiri. Bilamana ditemukan kelainan terutama pada penderita golongan resiko tinggi, dapatlah kemudian dimintakan pemeriksaan mammografi