Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tumor hati primer (Prof. Dr. E.A. van Slooten)

Tumor hati primer (Prof. Dr. E.A. van Slooten) - Di Eropa Barat karsinoma hati sangat jarang didapat. Tetapi data CBS dalam hal ini tidak memberikan gambaran yang jelas. Dari data itu hanya tampak bahwa lebih kurang 900 orang tiap tahun meninggal karena tumor ganas primer hati dan saluran empedu.

Menurut angka registrasi kanker tiap tahun dapat diharapkan lebih kurang 85 kasus karsinoma hati (60 laki-laki, dan 25 wanita) dan lebih kurang 600 kasus karsinoma saluran empedu. Diagnosa dini karsinoma hati primer tidaklah mungkin karena tidak ada gejala khas yang mengarahkan perhatian ke karsinoma ini.

Kalau keluhan atau gejala yang ada mengingatkan akan kemungkinan karsinoma hati, maka pemeriksaan alfa-fetoglobulin dapat memberikan bantuan penting untuk diagnosanya. Kadang-kadang karsinoma hati dapat diangkat dengan reseksi hati.

Di samping itu ada juga yang melaporkan remisi baik dengan kemoterapi umum atau regional (5 FU), tetapi ditinjau secara menyeluruh nilainya sangat diragukan dan harus dipertimbangkan dengan seksama dapatkan dengan pemberian kemoterapi ini dipertanggungjawabkan beban tambahan bagi penderita.

Pertumbuhan tumor hati primer kadang-kadang dapat dicegah dengan pengikatan a.hepatica, asal dilindungi dengan antibiotika yang baik, dan tindakan ini dapat menolong jika terjadi perdarahan intraperitoneal dari suatu hepatoma yang relatif jinak sifatnya.

Dalam hal ini data yang tepat mengenai vaskularisasi hati dan metastasis pada masing-masing penderita adalah penting. Di negara-negara dengan banyak karsinoma hati, seperti Asia Tenggara, barangkali faktor etiologi yang penting adalah defisiensi makanan dan kontak yang lama dengan aflatoksin, produk suatu jamur (Aspergillus flavus) yang hidup dalam makanan yang disimpan dalam keadaan lembab ; barangkali juga dalam kombinasi dengan infeksi virus hepatitis (Australia antigen) yang banyak terdapat di situ.

Penerangan dan perbaikan keadaan ekonomi dalam beberapa puluh tahun lagi barangkali dapat menunjukkan efek yang nyata terhadap penurunan frekwensinya. Di Negeri Belanda karsinoma hati terutama terjadi pada penderita yang telah lama mengidap cirrhosis hepatis.
Berdasar atas penyelidikan statistik terdapat petunjuk bahwa frekwensi proses proliferatif jinak (hepatoma, hiperplasi noduler) pada wanita muda lebih tinggi pada mereka yang menggunakan kontrasepsi oral untuk waktu yang lama.