Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terapi dan prognosa tumor di leher

Terapi dan prognosa tumor di leher - Hasil-hasil terapi tidaklah memuaskan : kelangsungan hidup 5 tahun dengan terapi radiasi kira-kira 10% (Lederman, 1967); hanya tumor-tumor yang kecil saja memiliki kemungkinan diterapi dengan cara ini. Lebih dari separuh penderita meninggal akibat pertumbuhan tumor di leher (residif lokal dan atau regional) tanpa adanya metastasis jauh.

Ini nampaknya merupakan alasan untuk pengolahan dengan cara lain. Tetapi hasil terapi bedah melulu tidak lebih baik daripada radiasi (Bryce, 1967), sedangkan operasi paling sedikit merupakan ekstrirpasi larynx-pharynx dengan pembersihan en-bloc daerah-daerah kelenjar regional dan ini merupakan mutilasi berat.

Di samping itu dalam beberapa hal tidak mungkin lagi penutupan jalan makanan secara primer, sehingga kontinuitas traktus digestivus harus diperbaiki dengan pertolongan flap kulit deltopektoral bertangkai atau dengan pertolongan lambung atau kolon yang ditarik ke atas.

Salah satu sebab seringnya terjadi kegagalan terapi bedah adalah karena pertumbuhannya di dalam submukosa. Prosesnya hampir selalu lebih luas daripada yang diduga pada inspeksi, palpasi dan foto rontgen. Hasil-hasil yang lebih baik disebutkan dengan kombinasi radiasi dan bedah (Cachin dan Vandenbrouck, 1974).

Atas dasar perhitungan teoritik (pengecilan tumor dan devitalisasi sel-sel tumor) radiasi pendahuluan lebih menguntungkan daripada radiasi sesudah operasi. Akan tetapi dalam praktek lebih disukai radiasi sesudah operasi berhubungan dengan komplikasi berat pada pembedahan sesudah radiasi pendahuluan.

Yang sangat mengecewakan ialah bahwa paling tinggi hanya satu di antara 4 penderita lulus pertimbangan terapi kombinasi demikian itu. Pada sebagian besar penderita tumor telah demikian lanjut, atau usianya telah demikian tua atau keadaan umumnya demikian buruk untuk dapat menjalani terapi intensif itu.
Karenanya harus lebih ditekankan pengenalan dini tumor-tumor ini. Bahwa hal ini memberikan hasil-hasil yang jauh lebih baik ditunjukkan oleh publikasi baru-baru ini dari Mayo Clinics di A.S. (Carpenter dkk. 1976), yang mencapai kelangsungan hidup 5 tahun sebesar 47%.