Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penetapan stadium (Dr. P. Veeze)

Penetapan stadium (Dr. P. Veeze) - Untuk menentukan kebijaksanaan terapi dalam sesuatu keadaan dan untuk membandingkan hasil-hasil terapi, perlu digambarkan secara sistematis perluasan tumor yang didapat pada pemeriksaan. Dalam hal ini dibedakan berbagai stadia. Di bawah ini diberikan pembagian menurut Thomas (1963) yang banyak dipakai di negeri Belanda dan memiliki korelasi baik dengan prognosa :

Stadium I : tumor perifer (distal dari ostium suatu bronkhus segmen), terbatas pada paru, tanpa metastasis yang dapat ditunjukkan. 

Stadium II : tumor sentral (dalam ostium suatu bronkhus segmen atau dalam suatu bronkhus utama, bronkhus induk atau bronkhus lobaris), juga terbatas pada paru, dan tanpa metastasis yang dapat ditunjukkan.

Stadium III : tumor terbatas pada paru dengan metastasis kelenjar hilus.

Stadium IV : metastasis mediastinal dan atau infiltrasi tumor sampai di luar paru (pleuritis karsinomatosa termasuk dalam kategori ini).

Stadium V : metastasis di tempat lain dengan jalan limfogen atau hematogen.

Baca selanjutnya Tujuan terapi (Dr. P. Veeze)

Dalam stadium I dan II pada prinsipnya reseksi kuratif bisa dikerjakan dengan kemungkinan penyembuhan hampir 50% (Bangunan, 1963), meskipun pada lokalisasi yang amat sentral, terutama dalam bronkhus utama kiri, reseksi kadang-kadang secara teknis tidak dapat dikerjakan.

Terhadap stadium III, (metastasis dalam kelenjar hilus) juga dapat dilakukan reseksi kuratif, tetapi kemungkinan penyembuhan jauh lebih kecil. Karena itu dalam situasi ini kerapkali diberikan radiasi mediatinum susulan atau khemoterapi additif.

Dalam stadium IV, dengan metastasis dalam mediastinum atau tumor telah melampaui batas-batas paru, reseksi kuratif pada umumnya tidak dapat dikerjakan. Dalam hal ini diberikan radioterapi dengan tujuan kuratif, meskipun kemungkinan penyembuhan hanya kecil.

Untuk stadium V, dengan metastasis jauh tidak dapat dilakukan reseksi kuratif ataupun radiasi kuratif lagi. Dalam hal ini terapinya melulu paliatif.