Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Frekwensi karsinoma paru primer dan golongan ''high risk'' (Dr. P. Veeze)

Frekwensi karsinoma paru primer dan golongan ''high risk'' (Dr. P. Veeze) - Karsinoma paru pada laki-laki dalam beberapa puluh tahun terakhir ini tampak sangat meningkat, terutama di negara-negara industri Eropa dan Amerika Serikat. Negeri Belanda menduduki tempat di atas (sesudah Skotlandia, Inggris dan Finlandia).

Dalam tahun 1975 di negeri Belanda 6.520 orang meninggal karena kanker paru 96.074 laki-laki dan 446 perempuan, perbandingan 13.6 : 1). Karsinoma paru terutama menyerang laki-laki pada usia pertengahan dan usia lanjut. 

Laki-laki umur 40 tahun ke atas pada tahun 1975 merupakan 17% dari jumlah penduduk seluruhnya, tetapi memberikan 92.7% kematian karena kanker paru; laki-laki di atas 70 tahun yang merupakan kurang dari 3% jumlah penduduk, memberikan hampir 40% dari kematian total akibat penyakit ini.

 Kenaikan frekwensi yang cepat di negeri Belanda dapat dilihat pada tabel XIII. Kenaikan ini tentu saja ikut dipengaruhi oleh perubahan susunan umur penduduk dan perbaikan metode diagnosa. Tetapi kebanyakan orang beranggapan bahwa kenaikan ini sebagian besar berdasar atas kenaikan nyata kanker paru sendiri.

Jika ditinjau mortalitas per 100.000 penduduk dalam tiap golongan umur, maka dalam 10-15 tahun terakhir ini ternyata untuk laki-laki di bawah 70 tahun kenaikannya berhenti secara berangsur-angsur, tetapi kenaikan masih terus berlangsung di atas 70 tahun.

Cepatnya kenaikan frekwensi pada wanita yang akhir-akhir ini dilaporkan di beberapa negara lain, dari data-data yang ada tidak (belum) tampak di negeri Belanda. Berdasar atas angka-angka kematian, maka secara spekulatif jumlah kasus baru tiap tahun dapat ditaksir kira-kira 7.000. Untuk dokter keluarga di negeri Belanda hal ini berarti bahwa ia tiap tahunnya akan menjumpai rata-rata 1,4 penderita baru kanker paru.

Baca juga selanjutnya di bawah ini


Patologi anatomik karsinoma paru primer (Dr. P. Veeze)

Golongan-golongan ''high risk''.

Ada beberapa kategori golongan ''high risk'' :

a. Kategori berdasar demografi : Laki-laki di atas 40 'a 45 tahun.

Penduduk kota besar dan sedang.

b. Kategori ''high risk'' khusus :

  • Pengisap rokok. Resiko bertambah besar sesuai dengan kwantitas dan jangka waktu penggunaan rokok. Ditaksir bahwa 9 dan 10 karsinoma bronkhus seharusnya tidak perlu terjadi kalau orang tidak merokok. Jelaslah bahwa pada prinsipnya terdapat kemungkinan mencegah secara efektif. Orang-orang yang (biasanya karena pekerjaannya) berada di bawah pengaruh agens tertentu (misalnya serabut asbes, khromat, nikel, arsen, zat-zat radioaktif).
  • Orang-orang dengan kelainan pulmonal, misalnya CARA, fibrosis paru karena tuberkulosis atau infark paru, sisa-sisa pleuritis, bullae, dan sebagainya.
  • Predisposisi keturunan. Kadang-kadang tampak jumlah kasus yang lebih tinggi dalam suatu keluarga. Anggota-anggota keluarga demikian itu jelas termasuk dalam golongan resiko tinggi.