Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terapi, prognosa dan follow-up

Terapi.

Radioterapi dan pembedahan adalah cara terapi yang dapat mencapai kurasi pada karsinoma rongga mulut. Ukuran tumor primer, lokalisasi, dan pengalaman-pengalaman dari suatu pusat terapi, menentukan pilihan antara radioterapi, pembedahan atau kombinasi keduanya.

Juga faktor-faktor penderita menjadi bahan pertimbangan. Penderita yang sudah tua dan peminum alkohol pada umumnya kurang tahan terhadap radioterapi yang lama. Namun mutilasi yang terjadi akibat terapi pembedahan, dapat memberikan prioritas kepada pilihan radioterapi.

Kalau terdapat pembesaran kelenjar di leher yang mencurigakan, maka perlu dilakukan diseksi kelenjar leher dengan atau tanpa kombinasi radioterapi. Dengan bertambah besarnya tumor primer, maka bertambah juga kemungkinan terjadi metastasis ke kelenjar leher, meskipun pada pemeriksaan klinis tidak teraba (subklinis).

Hal ini harus kita pertimbangkan pada pemberian terapi elektif, kepada apa yang disebut ''leher yang klinis negatif'' (Fletcher, 1972), dalam pengobatan pembedahan atau radioterapi. Satu bagian yang tidak boleh diabaikan dalam memberikan pengobatan adalah eliminasi faktor-faktor etiologi yang ada.

Prognosa.

Ini tergantung pada lokalisasi dan stadium tumornya (besar dan cara pertumbuhan), serta jumlah lokalisasi dan luas metastasis kelenjar leher. Di samping itu juga penting seberapa jauh faktor-faktor etiologi yang mungkin ada dapat dihilangkan. 

Pada terapi yang adekwat dan tanpa metastasis yang klinis dapat ditunjukkan, maka angka ketahanan hidup 5 tahunnya kira-kira 60%. Prosentasi ini akan menurun drastis pada tumor-tumor yang lebih besar, ulseratif serta metastasis ke kelenjar leher yang multipel.

Follow-up.

Pada prinsipnya follow-up harus dilakukan seumur hidup karena kemungkinan residif lokal dan besarnya kemungkinan timbul tumor primer kedua yang terakhir ini terutama untuk golongan-golongan penderita yang termasuk ''high risk''.

Terapi, prognosa dan follow-up

Baca juga selanjutnya di bawah ini

Keluhan simptomatologi klinik

Suatu residif lokal kebanyakan manifes secara klinis dalam waktu 2 tahun setelah terapi. Jika terapi elektif dari leher karena sesuatu sebab tidak dikerjakan, maka biasanya diperlukan revisi tiap bulan untuk tahun pertama, jika kita ingin memberikan terapi yang adekwat terhadap kemungkinan terjadinya metastasis kelenjar leher.