Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Radioterapi pada kontra-indikasi bedah (Prof. Dr. P. Thomas)

Kontra-indikasi absolut.

Orang tua biasanya tidak senang mondok di rumah sakit, sehingga umumnya terapi dilakukan dengan berobat jalan. Pada usia tua sukar diharapkan kompensasi disfungsi suatu alat. Contoh yang jelas misalnya karsinoma larynx stadium II. Terapi terbaik adalah bedah dengan radiasi sebelum dan sesudahnya. Tetapi orang tua yang telah demikian ini sangat sukar belajar berbicara dengan esofagus, sehingga usaha pertama yang dilakukan adalah radioterapi.

Fungsi jantung dan paru yang jelek.

Fungsi jantung dan paru yang jelek membatasi ahli bedah melakukan pembedahan, sehingga dikerjakan radioterapi sebagai pilihan kedua; tetapi radioterapi bisa juga memberi efek kuratif.

Inoperabilitas tumor.

a. Inoperabel secara teknis : Tumor primer masih dapat direseksi. Sering dengan radioterapi hanya bisa dicapai paliasi. Tetapi pada karsinoma cervix stadium IIB atau III dalam 25% masih dapat dicapai penyembuhan.

b. Inoperabel secara prognostik : Tumor primer masih dapat direseksi, tetapi sebelum operasi ternyata telah terjadi metastasis jauh. Pada keadaan ini bisa dilakukan bedah paliatif, asal tindakan tersebut tidak terlalu berat. Walaupun begitu, umumnya lebih disukai radioterapi.

Penderita menolak menjalani operasi. Dalam hal ini harus diusahakan penyembuhan dengan radioterapi. Dari sedikit penderita karsinoma bronkhus yang sesudah disinar masih hidup separohnya dari semula menolak menjalani operasi.
Motif penolakan operasi pada karsinoma bronkhus biasanya karena pengalaman jelek yang pernah dilihat atau didengarnya. Penderita karsinoma prostat yang relatif masih muda menolak operasi karena tidak berani menanggung resiko impotensi yang mungkin akan terjadi sesudah operasi.