Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penetapan kadar enzim (aspek biokimiawi)

Penetapan kadar enzim (aspek biokimiawi) - Perubahan kadar enzim dapat merupakan cermin perubahan biokimiawi tubuh. Perubahan ini tidak spesifik untuk tumor. Banyak faktor dapat menimbulkan perubahan spektrum enzim, seperti jumlah enzim dalam tumor, tingkat produksi enzim oleh tumor, kadar ensim normal dalam sirkulasi dan kecepatan hilangnya enzim dari sirkulasi.

Kenaikan laktat dehidrogenase (LDH) serum sering didapat pada penderita kanker. Aktivitas LDH pada elektroforesis bisa dipisahkan ke dalam 5 fraksi iso-enzim. Meskipun LDH ini hampir terdapat dalam semua organ, ada 3 organ yang memiliki fraksi iso-enzim khusus.

Jaringan jantung, ginjal dan otak mengandung terutama LDH-1 dan LDH-2, sebagaimana juga eritrosit. Hepar, jaringan ikat dan tulang, dan juga lekosit miskin akan LDH-1, tetapi aktivitas LDH-5-nya tinggi. Akhirnya terdapat suatu golongan jaringan, di antaranya limpa, paru, uterus dan trombosit, yang terutama mengandung frkasi 2, 3 dan 4. 

Pada kanker tidak hanya terjadi kenaikan absolut LDH, tetapi juga perubahan pola isoensim, berupa pergeseran ke arah fraksi tengah. Fosfohidrolase merupakan segolongan enzim yang meliputi fosfatase asam, fosfatase alkali dan 5-nukleotidase.

Fosfatase asam selain terdapat di ginjal, limpa dan pankreas, terutama terdapat di dalam prostat. Pada karsinoma prostat yang telah bermetastasis terjadi kenaikan kadar fosfatase asam darah. Kenaikan fosfatase asam hanya terdapat pada 20% karsinoma prostat yang belum menembus kapsulnya.

Namun 25% karsinoma prostat yang telah bermetastasis, fosfatase asam serumnya normal. Kadar fosfatase asam kadang-kadang meninggi pada metastasis ke dalam hepar dan tulang dari berbagai tumor primer, penyakit Paget, hiperparatiroid, trombositosis dan penyakit Gancher.

Fosfatase alkali ialah suatu enzim yang kadarnya di dalam darah dapat naik pada penyakit-penyakit tulang dan pada gangguan hepar. Kadar fosfatase alkali total yang didapat dari pemeriksaan laboratorik merupakan penjumlahan dari banyak iso-enzim.

Dengan teknik elektroforese dapat dipisahkan golongan plasenter, intestinal, tulang dan hepar. Pada orang sehat hanya fosfatase alkali tulang dan hati yang terdapat di dalam serum. Isoensim plasenter atau intestinal dalam keadaan normal tak terdapat dalam serum.

Pengrusakan jaringan hepar atau tulang oleh tumor, walaupun hanya sedikit, akan menaikkan kadar fosfatase alkali serum. Penetapan fosfatase alkali serum kurang berperan pada usaha mencari tumor primer, kecuali kalau yang dihadapi tumor dalam tulang atau hepar.

Kadang fosfatase alkali penting untuk menentukan apakah terjadi metastasis. Jika telah diketahui tumor primernya, peninggian kadar fosfatase alkali atau kenaikan pada waktu follow-up akan memberi konsekwensi terapik penting. Harus selalu dianalisa lebih lanjut sebab kenaikan tersebut.

5-nukleotidase merupakan enzim ketiga dari golongan fofohidrolase yang bisa berguna untuk diagnostik. Kadarnya naik pada metastasis di hepar. Pemeriksaan serial dapat digunakan untuk evaluasi efek terapi tumor metastasis di hepar.
Fosfatase alkali dan 5-nukleotidase harus diperiksa bersama. Jika fosfatase alkali naik, sedang 5-nukleotidase normal pikiran kemungkinan metastasis di tulang. Kalau keduanya naik, kemungkinan besar terjadi pertumbuhan tumor di hepar. Proses-proses hepatotoksik hampir tidak pernah mempengaruhi kadar kedua enzim.