Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hipoglikemia dan Gejala-gejala neurologik.

Hipoglikemia.

Hipoglikemia dapat ditimbulkan oleh insulinoma pankreas, yang membentuk insulin. Hipoglikemia spontan juga terdapat pada tumor-tumor mesenkhimal yang besar, seperti misalnya fibrosarkoma dan mesothelioma. Mekanisme terjadinya belum cukup jelas.

Gejala ini tidak berdasar atas produksi insulin, melainkan barangkali atas suatu zat dengan efek sebagai insulin. Zat ini dalam pemeriksaan radioimun tidak menunjukkan reaksi silang (''cross reaction'') dengan insulin.

Di samping itu dalam beberapa keadaan dapat ditunjukkan konsumsi glukosa yang berlebihan oleh massa tumor. Rentetan sindroma-sindroma endokrinologik ini masih jauh dari lengkap. Penyajian di sini hanya untuk menunjukkan bahwa tiap kelainan endokrinologik dapat didasari oleh adanya suatu tumor.

Gejala-gejala neurologik.

Pada penderita tumor ganas yang tidak berasal dari susunan syaraf, kadang-kadang (2-15% menurut berbagai publikasi) didapati gejala-gejala neurologik, tetapi hal ini kerapkali tak terpikirkan. Secara skematis gejala-gejala ini dapat dibagi sebagai berikut :

  • Susunan syarat pusat : degenerasi serebeler subakut, leko-ensefalopati multifokal progresif, lateral sklerosis amiotrofik.
  • Susunan syaraf tepi : neuropati sensorik (ganglionitis spinalis, polineuritis atau polineuropati perifer).
  • Susunan syaraf otonom : dilatasi lambung dan kolon.
  • Susunan otot : sindroma miastenia, miopati, miositis dermato-miositis.

Kelainan-kelainan tersebut didapat pada beberapa karsinoma dan retikulosis maligna; sering terdapat pada karsinoma ''oat cell'' dari bronkhus. Banyak tulisan yang mengulas materi yang sukar ini (Den Hartog Jager 1963, Kramer 1964, Brain dan Norr 1965, Van Wayen 1971).

Sering dijumpai ialah komplikasi-komplikasi susunan syaraf tepi dan susunan otot. Neuropati sensorik, yang pertama ditulis oleh Denny Brown dalam tahun 1948, bermanifestasi sebagai parestesia, yang kadang-kadang disertai dengan nyeri hebat pada ekstremitas serta gangguan sensibilitas progresif, yang biasanya mulai dari perifer.

Gambaran klinik polineuritis di sini tidak berbeda dengan yang terdapat pada diabetes maupun intoksikasi. Kelainan susunan otot kebanyakan mulai dari badan dan baru kemudian pada susunan otot ekstrimitas.

Di samping miositis kerapkali juga didapat suatu radang pada kulit, terutama pada muka. Penderita menunjukkan gambaran yang khas dengan warna merah, edema dan atrofi folikel-folikel rambut (dermatomiositis). Di antara penderita dermatomiositis dewasa ternyata prosentasi penderita kanker terdapat 10-30%.

Pada laki-laki di atas 50 tahun prosentasi ini lebih tinggi paling sedikit 60%. Akhir-akhir ini ternyata bahwa sebagian komplikasi tersebut, khususnya leko-ensefalopati multifokal progresif didasari oleh infeksi virus, atau paling tidak disertai infeksi virus itu (Jerusalem, 1972).

Baca juga selanjutnya Komplikasi-komplikasi dermatologik

Pada komplikasi-komplikasi neurologik harus diperhatikan adanya interval yang lama yang mungkin terdapat antara permulaan keluhan-keluhan ini dengan saat ditunjukkannya tumor ganas. Waktu ini dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari 2 tahun.