Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antigen yang berhubungan dengan tumor

Antigen yang berhubungan dengan tumor - Antigen-antigen yang diproduksi tumor dapat menyebar ke seluruh tubuh. Dengan menggunakan metode radioimunologik tahun-tahun terakhir ini kita sudah dapat menentukan ada tidaknya antigen tersebut di dalam serum, walaupun jumlahnya sedikit sekali (nanogram permilimeter).

Kegunaannya pada follow-up lebih besar daripada diagnostik. Hingga kini memang belum ada suatu ''marker'' sebagai petunjuk adanya kanker. Dan kalau toh ''marker'' tersebut dijumpai belum tentu kanker ini penyebabnya. Tetapi jika pada suatu kanker kita bisa menunjukkan ''marker'' ini, maka ia bisa dipakai sebagai parameter efektivitas terapi.

Pada tahun 1963, Abelev menemukan a fetoprotein. Ternyata anti serum yang dibuat untuk protein serum tikus yang baru lahir bukan hanya bereaksi dengan protein serum tikus tersebut, melainkan juga dengan komponen serum tikus dewasa yang menderita hepatoma yang transplantabel.

Setahun kemudian disebutkan adanya reaksi antara suatu antigen dalam darah 2 penderita karsinoma hepatoseluler primer dengan suatu anti serum spesifik terhadap bagian fetal darah manusia. Meskipun a 1 fetoprotein khususnya meninggi pada karsinoma hepatoseluler primer dan teratokarsinoma testis, dan dari 70% penderita tersebut titernya sangat tinggi, tetapi kadang-kadang dijumpai sedikit peninggian a 1 fetoprotein pada penderita karsinoa lambung, penkreas atau kolon.

Selain itu a 1 fetoprotein juga terdapat pada kelainan hepar lain, seperti hepatitis dan cirrhosis hepatis. Akhirnya ternyata terdapat variasi geografik kenaikan a 1 fetoprotein pada karsinoma hepatoseluler. Khusus bagi tumor-tumor testis follow-up kadar a 1 fetoprotein ini bisa berguna untuk mengevaluasi efek terapi.

Selain itu juga diketemukan suatu rentetan fetoprotein, di antaranya a2-H-fetoprotein, yang dijumpai pada berbagai jenis keganasan dengan variasi prosentase yang besar. Juga ternyata 20% fetoprotein ini berhubungan dengan kelainan bukan keganasan.

B-S-fetoprotein yang diketemukan pada tahun 1967, terdapat pada berbagai jenis tumor dan sampai sekarang belum diuji kegunaannya, baik untuk diagnostik maupun evaluasi terapi. Demikian pula halnya dengan fetoprotein, fetal-sulfoglikoprotein-entigen serta antigen-antigen yang berhubungan dengan lekemi.

''Carcino-embryonic antigen'' Carcino-embryonic antigen (CEA) ditemukan pada waktu dilakukan penyelidikan terhadap adenokarsinoma kolon manusia. Antigen ini dibentuk oleh adenikarsinoma sel epitel endodermal traktus digestivus dan terdapat juga dalam jaringan usus, pankreas dan hati fetus dalam usia kehamilan 6 bulan pertama.

Pada kebanyakan kanker traktus digestivus dapat dijumpai kenaikan kadar CEA serum. Tetapi pada tumor-tumor lain yang berasal dari traktus digestivus juga dapat dijumpai keniakan CEA. Kegunaan pemeriksaan CEA tergantung kadarnya pada waktu diagnosa ditegakkan.

Jika kadar CEA sebelum terapi tinggi, maka penetapan selanjutnya berguna pada follow-up. Tibulnya residif ataupun metastasis sesudah terapi kuratif dapat ditunjukkan dini dengan pemeriksaan CEA. Interpretasi pemeriksaan CEA harus juga dilakukan dengan memperhatikan faktor usia, kebiasaan merokok dan beberapa kelainan non-kanker (cirrhosis hepatis, penyakit Crohn).

Onkofetal antigen yang diketemukan Banwo pada tahun 1974, belum banyak diuji kegunaannya. Karena tingginya prosentase kehadiran antigen ini pada karsinoma pankreas, yang nampaknya spesifik, evaluasi klinik antigen ini perlu dipertimbangkan.

Fosfatase alkali karsinoplasenter, yang dalam keadaan normal tidak terdapat dalam serum pertama kali ditemukan pada penderita kanker paru. Antigen ini diberi nama dari penderita yang padanya pertama-tama ditemukannya : Regan-iso-enzim.
Arti klinik antigen ini terutama adalah sebagai parameter efek terapi. Regan-isoenzim dijumpai juga pada banyak tumor lain, dan akhir-akhir ini juga diketemukan isoenzim fosfatase alkali karsino-plasenter lain. Diharapkan kelak masih akan semakin banyak diketemukan antigen yang berhubungan dengan tumor. Semua ini perlu diuji kegunaan kliniknya.