Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perubahan-perubahan struktural sel-sel tumor

Perubahan-perubahan struktural sel-sel tumor - Tumor terdiri atas sel-sel yang dalam morfologinya sedikit banyak berbeda dari sel-sel dalam organ tempat terjadinya transformasi ganas tersebut. Pada sel-sel ini tidak didapat diferensiasi tinggi dan susunan yang teratur, yang menjadi sifat jaringan tidak normal.

Perubahan ini kerapkali disebut ''dediferensiasi'', tetapi istilah ini sebetulnya keliru. Karena ini akan berarti bahwa transformasi ganas ini terjadi dalam sel-sel yang telah berdiferensiasi tinggi dan baru kemudian terjadi dediferensiasi. Kita ketahui bahwa tumor-tumor bersumber pada ''sel-sel cadangan'' atau ''sel-sel induk'' yang belum berdeferensiasi, dan sesudah itu terjadi diferensiasi dalam tingkat-tingkat yang berbeda.

Perubahan-perubahan struktural sel-sel tumor

Kadang-kadang tingkat diferensiasinya sedemikian tinggi sehingga praktis dicapai struktur jaringan asalnya. Pada tumor-tumor yang diferensiasinya rendah hampir tidak ada persamaan dengan jaringan asalnya. Inilah sebabnya kerapkali tidak mungkin dinyatakan asal tumor itu, dan kita berhadapan dengan suatu tumor anaplastik.

Nomenklatur tumor didasarkan atas diferensiasi histologikanya. Disebut karsinoma epidermoid kalau terdapat diferensiasi yang nyata ke arah epitel gepeng berlapis, misalnya pembentukan pertandukan dan pembentukan jembatan-jembatan sitoplasma (plasmodesmen).

Adenokarsinoma adalah karsinoma dengan struktur mengarah ke bentuk kelenjar. Jadi ini tidak tergantung dari tipe sel yang menjadi asal tumor itu. Di samping anaplasia, sel tumor masih menunjukkan beberapa sifat morfologika yang agak spesifik. Intinya biasanya besar, dan menunjukkan perbedaan-perbedaan yang nyata dalam bentuk dan ukuran (poli atau pleomorfi).

Kadar asam nukleat dalam inti seringkali tinggi, sehingga lebih mudah diwarna dengan zat-zat warna basis seperti hematoksilin (hiperkhromasi). Distribusi khromatin dalam inti kasar. Seringkali nukleoli bertambah jumlahnya dan lebih besar daripada nukleoli sel yang tidak ganas.

Sebagian besar dari perubahan-perubahan ini dapat dikembalikan pada distribusi DNA yang tidak teratur ke dalam sel-sel anak sewaktu mitosis. Mengenai pola khromosomnya hal ini kerapkali berakibat adanya tetraploidi dan poliploidi (jumlah khromosom beberapa kali jumlah haploid) atau aneuploidi (tambahan jumlah khromosom yang tidak teratur).

Baca juga kelanjutannya :


Fungsi sel kanker di dalam makhluk hidup

Seringkali juga terdapat perubahan-perubahan struktural dalam khromosom. Perubahan-perubahan khromosomal yang khas (marker chromosomes) hanya diketahui pada beberapa keganasan (Philadelphia chromosome pada lekemi mieloid menahun). Mungkin perubahan-perubahan dalam pola khromosom sebagian besar hanya merupakan fenomena ikutan dan bukan sebab utama dari sifat yang abnormal.