Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Frekwensi (Prof. Dr. E.A. van Slooten, P. Lips, Prof. Dr. Th.G. van Rijssel)

Frekwensi (Prof. Dr. E.A. van Slooten, P. Lips, Prof. Dr. Th.G. van Rijssel) - Menurut taksiran di Nederland setiap tahunnya terdapat antara 100 dan 200 kasus baru tumor tulang maligna primer. Pembagian frekwensi berbagai bentuk tumor yang tersebut di atas kira-kira adalah sebagai berikut ini :

  • Osteosarkoma        42%.
  • Khondrosarkoma     27%.
  • Fibrosarkoma         10%.
  • Retikulosarkoma     2%.
  • Ewing sarkoma      15%.
  • Khordoma              2%.
  • lain-lain                  2%.

Tumor-tumor sel raksasa (Giant cell tumor) terdapat hampir kira-kira sama banyak dengan Ewing sarkoma, tetapi karena hanya sedikit yang bersifat maligna tidak disebut dalam daftar di atas. Ikhtisar frekwensi, bentuk dan pembagiannya menurut usia diberikan dalam gambar 98.

Gambar didasarkan atas kira-kira 1.000 tumor maligna (arsip 'Commissie voor Beentumoren). Diagram ini menunjukkan distribusi tumor-tumor primer tulang yang maligna, yang terdapat terbanyak terbagi atas golongan-golongan umur 5 tahun.

Skala untuk semua bentuk adalah sama.
Dari gambar ini di antaranya dapat dilihat :

Osteosarkoma adalah tumor maligna tulang yang paling frekwen antara 10 dan 25 tahun, sesudah 25 khondrosarkoma.

Ewing sarkoma hanya terdapat pada kanak-kanak dan akil balik, sebelum 10 tahun ini adalah tumor maligna yang paling banyak terdapat.

Giant cell tumor hanya sebagai perkecualian terdapat sebelum dewasa. Frekwensi tersebut di negeri Belanda tidak berbeda daripada di negara-negara lain. Dalam berbagai statistik disebutkan bahwa tumor tulang primer frekwensinya sedikit lebih tinggi pada laki-laki tetapi perbedaan antara kedua jenis tidak banyak.

Frekwensi (Prof. Dr. E.A. van Slooten, P. Lips, Prof. Dr. Th.G. van Rijssel)

Dalam keadaan tertentu terdapat kenaikan kemungkinan untuk terjadinya tumor tulang maligna :

  • Pada penyakit tulang Paget (osteitis deformans) dapat terjadi osteosarkoma atau fibrosarkoma. Sarkoma Paget ini di Inggris tidak luar biasa : 30% dari osteosarkoma adalah sarkoma Paget dan karena itu distribusi frekwensi osteosarkoma di situ menunjukkan puncak kedua yang jelas di atas 60 tahun. Berlainan dengan ini maka di Nederland hanya 2-3% dari osteosarkoma terdapat pada penderita-penderita Paget, seperti halnya di negara-negara Eropa lainnya.
  • Di bagian-bagian kerangka yang telah mendapat penyinaran rontgen atau penyinaran ionisasi lainnya (isotop radioaktif).
  • Pada enkhondromatosis, yaitu suatu gangguan pertumbuhan kerangka dengan terbentuknya manifest khondroma-khondroma multipel di dalam kerangka pada anak-anak, dalam pertumbuhan selanjutnya dapat berangsur-angsur terjadi pertumbuhan khondrosarkomatosa (dengan derajat malignitas yang rendah).
  • Pada exostosis mulitipel heriditer (aklasia diafiser) berangsur-angsur tulang rawan salah satu exostosis yang tidak menjadi tulang dapat tumbuh menjadi khondrosarkoma dengan derajat malignitas rendah (menurut perkiraan ini terjadi pada 25% dari penderita-penderita).
Pada exostosis soliter hal ini amat tidak biasa. Diketahui pada beberapa keluarga berbagai anggotanya meninggal karena menderita tumor tulang yang sama macamnya, tetapi tidak ada petunjuk-petunjuk lebih lanjut untuk adanya bakat yang diturunkan.