Virus sebagai penyebab kanker
Virus sebagai penyebab kanker - Sekitar tahun 1910 Raus dapat menimbulkan kanker pada ayam dengan menyuntikkan ekstrak bebas sel dari sarkoma ayam lain. Sesudah pengamatan ini orang mulai menjadi biasa akan kemungkinan bahwa kanker dapat disebabkan oleh virus. Akhir-akhir ini perhatikan terhadap ''macam-macam virus onkogen'' menjadi besar.
Virus-virus onkogen mengandung 5 sampai 50 gen. Sebagian dari gen-gen ini mengandung informasi yang jika terdapat dalam genom suatu sel akan menstransformasi sel tersebut. Untuk transformasi sel oleh virus tumor DNA diperlukan sebagian atau seluruh DNA dari virus diintegrasikan ke dalam DNA dari genom sel tuan rumah.
Sebagian virus tidak mempunyai DNA, melainkan memiliki RNA. Oleh ensim dari virus itu sendiri, RNA ini dalam sel tuan rumah diubah menjadi DNA yang kemudian dapat dimasukkan ke dalam DNA dari sel tuan rumah. Ensim tersebut, yaitu DNA polimerase atau disebut juga ''reversed transcriptase'', aktivitasnya tergantung pada RNA itu sendiri.
Integrasi DNA atau RNA virus dapat berlangsung seperti halnya pada beberapa bentuk lekemi pada kucing-kucing melalui penularan horisontal, artinya pemindahan virus dari individu yang satu kepada individu yang lain. Di samping itu terdapat kemungkinan bahwa gen-gen viral sudah sejak lahir ada pada suatu individu dalam genom sel-selnya seperti halnya pada beberapa tikus dengan tumor payudara.
Dapat juga dipikirkan bahwa perubahan genom sel-sel ini telah terjadi pada evolusi. Ini kita namakan virus endogen. Kehadiran gen onkogen dalam genom suatu sel tidak selalu berakibat transformasi ganas. Pada umumnya gen ini laten dan baru mengekspresi diri di bawah pengaruh faktor-faktor lain, misalnya sinar peng-ion atau karsinogen-karsinogen kimiawi.
Etiologi viral untuk tumor-tumor pada manusia belum dibuktikan dengan jelas. Mengenai beberapa tumor pada manusia ini memang ada pertentangan pendapat yang masing-masing sama kuat. Penderita limfoma Burkit yang diketemukan di Afrika, menunjukkan kenaikan titer antibodi terhadap antigen EBV (Epstein-Barr Virus), suatu virus DNA tipe Herpes.
Baik EBV-DNA maupun antigen-antigen inti dari EBV dapat ditunjukkan dalam sel-sel tumor. Dalam kultur sel karsinoma nasofarinx yang banyak terdapat di Asia Tenggara dapat juga ditunjukkan suatu EBV atau suatu virus yang ada hubungan dengan EBV.
Ada petunjuk bahwa virus-virus ini juga terdapat pada penyakit Hodgkin. Penderita karsinoma servix rata-rata menunjukkan suatu titer antibodi yang lebih tinggi terhadap virus Herpes hominis tipe 2, juga suatu virus DNA, dibanding dengan golongan kontrol.
Diketahui bahwa virus ini dalam keadaan-keadaan tertentu dapat menstransformasi sel-sel manusia dan sel-sel binatang hamster. Dalam tumor payudara manusia terdapat RNA yang menunjukkan persamaan dengan virus RNA yang pada tikus dapat menimbulkan tumor payudara (MTV).
Terdapat juga petunjuk-petunjuk imunologik untuk suatu virus yang mirip dengan MTV pada manusia. Pada lekemi dan tumor-tumor tulang terdapat petunjuk adanya virus RNA mamalia dari tipe C. Dalam banyak tumor pada manusia disebutkan adanya pertikel-pertikel ''mirip virus'' yang mengandung baik RNA dengan berat molekul tertentu maupun ''reverse transcriptase''.
Harus diakui bahwa masih banyak hal yang berhubungan dengan etiologi viral untuk kanker pada manusia belum jelas sifatnya. Namun peranan yang telah terbukti pada timbulnya beberapa tumor pada binatang sangat sugestif.
Tetapi mengapa hingga kini kita hanya puas dengan jejak-jejak virus, misalnya kanaikan titer antibodi terhadap beberapa macam virus yang dikenal di dalam tuan rumah, kehadiran antigen-antigen viral dalam sel-sel tumor dan kehadiran ''reverse transcriptase'' dalam beberapa tumor ini? Belum dapatkah suatu virus onkogen diisolasi dan ditetapkan sifat-sifatnya? Dapat dibayangkan bahwa gen-gen virus yang terintegrasi dalam genom sel, baik yang mengadakan transformasi sel maupun yang tidak sudah barang tentu tidak menghasilkan virus yang lengkap.